Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bergabungnya Golkar Tak Ada Elemen 'Surprise', PKB: Gerindra Butuh Kebaruan

Bergabungnya Golkar Tak Ada Elemen 'Surprise', PKB: Gerindra Butuh Kebaruan Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Huda, menilai tidak ada efek kejut jika Partai Golkar bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibangun PKB dan Partai Gerindra.

Pasalnya, Partai Golkar sebelumnya telah berkoalisi dengan Partai Gerindra pada pemilu sebelumnya. Oleh karenanya, Huda menilai bergabungnya Partai Golkar tidak memiliki unsur kebaruan.

Baca Juga: Ada 'Tangan Gaib' Ikut Campur dalam Penentuan Capres-cawapres Koalisi PKB-Gerindra

"Kalau Golkar gabung ke Gerindra itu tidak ada elemen surprise-nya. Jadi biasa-biasa saja, tidak ada unsur kebaruan," kata Huda saat ditemui wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Dia pun mengeklaim, Partai Gerindra membutuhkan elemen baru untuk memenangkan gelanggang Pemilu 2024 mendatang. Huda menyebut, PKB-lah unsur kebaruan yang dibutuhkan Partai Gerindra.

"Dalam catatan saya, bagi Pak Prabowo dan Gerindra, elemen kebaharuan itu penting dalam pemilu 2024. Temen-temen tahu enggak elemen baru itu apa? Ya, PKB," kata Huda.

Dalam acara bertajuk PKB Mendengar: Gus Muhaimin Pilih Siapa?, Huda meyakini bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan Partai Gerindra tidak akan berefek pada pemenangan Pilpres 2024.

"Nah, diskusi ini yang sedang terus berlangsung antara kami dengan Gerindra bahwa dari sekian banyak koalisi yang terbaik, menurut kami adalah PKB-Gerindra, sama-sama punya basis yang saling membutuhkan," tegasnya.

Lebih lanjut, Huda menilai PKB akan melengkapi kekurangan yang membuat Prabowo Subianto kalah pada Pilpres 2024 sebelumnya. Adapun kekalahan Prabowo Subianto terjadi di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Sementara PKB, kata Huda, keluar sebagai pemenang pertama di Jawa Timur dan kedua di Jawa Tengah pada kontestasi politik tahun 2019 lalu. Dia meyakini kehadiran PKB mampu melengkapi kebutuhan suara Partai Gerindra di kedua walayah tersebut.

"Prabowo kalah dua kali Pilpres karena tidak mendapatkan insentif elektoral di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kalau PKB gabung, pasti melengkapi," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: