Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantan Gubernur BI Ungkap Alasan Perekonomian RI Tak Maju: Sulit Keluar dari Middle Income Trap

Mantan Gubernur BI Ungkap Alasan Perekonomian RI Tak Maju: Sulit Keluar dari Middle Income Trap Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah memberikan pandangannya mengenai alasan perekonomian Indonesia tidak maju-maju sebagaimana yang diharapkan. Dalam sebuah wawancara bersama LPPI, Burhanuddin Abdullah menguraikan beberapa faktor kunci yang telah menghambat pertumbuhan ekonomi negara.

Burhanuddin mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi harus mempunyai moralitas dari setiap masyarakat Indonesia. Tanpa moralitas dan tanggung jawab, ekonomi Indonesia tidak bisa tumbuh secara signifikan.

“Kita harus mulai pikirkan satu hal, yaitu kewajiban moral. Dari sebuah pertumbuhan ekonomi ada moralitas karena kalau tanpa moralitas dan tanpa tanggung jawab moral dari pertumbuhan ekonomi, kita akan begini terus,” jelas Burhanuddin, dikutip dari kanal Youtube lppi_id pada Selasa (1/8/2023).

Baca Juga: Indonesia Semakin Diperhitungkan di Kancah Global, Wamendag: Ekonomi RI Saat Ini Kondusif

Ia menyebut bahwa kesenjangan dan kemiskinan masih terlihat jelas. Secara sederhana, kunci untuk mencapai status negara maju adalah meningkatkan kualitas pendidikan agar masyarakat dapat mencapai taraf hidup yang lebih baik, mampu dalam aspek finansial, mental, dan pemikiran.

Selain itu, salah satu alasan lain Indonesia belum mencapai status maju adalah mayoritas masyarakatnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Faktor ini disebabkan oleh ketidakmerataan kualitas pendidikan di Indonesia.

Pendidikan dan pelatihan yang berkualitas harus didorong agar masyarakat Indonesia memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, produktivitas dan daya saing sektor industri dapat ditingkatkan.

“Sekarang persoalan bangsa ini adalah dari sisi ekonomi, kesenjangan yang semakin melebar, kemiskinan yang terus bertambah, dan ketertinggalan serta keterpurukan yang terus terjadi. Ditambah lagi dari sektor pendidikan kita yang kurang merata,” tuturnya.

Secara pendapatan, Indonesia masih sulit untuk keluar dari middle income trap (jebakan negara berpendapatan menengah), di mana perekonomian Indonesia terus menunjukkan penurunan yang tajam.

Income kita kan sekarang US$4.000, negara lain sudah US$65.000. Itu way far below dari tetangga kita, Singapura. Salah satu persoalannya adalah karena dana kita untuk penelitian kecil sekali,” bebernya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: