Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Terbaru PwC: Karyawan Indonesia Optimis Potensi AI dalam Karier Mereka

Survei Terbaru PwC: Karyawan Indonesia Optimis Potensi AI dalam Karier Mereka Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan konsultan global PwC mengeluarkan laporan Hopes and Fears Global Workforce Survey 2023 untuk Asia Pasifik. Sekitar 19.500 karyawan Asia Pasifik berpartisipasi dan hasilnya adalah 41% mengatakan manfaat kecerdasan buatan (AI) akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi di tempat kerja, dan 34% memandang sebagai peluang untuk mempelajari keterampilan baru. 

Dilansir dari keterangannya pada Selasa (1/8/2023), terdapat pula 22% kurang percaya diri dengan kemampuan mereka untuk memperoleh keterampilan baru terkait AI. Selain itu, 16% responden percaya bahwa AI akan menggantikan peran mereka dan persentase yang sama merasa bahwa AI tidak akan berdampak.

Pekerja di Vietnam, Indonesia, dan India lebih cenderung melihat AI sebagai peluang untuk memperoleh keterampilan baru, sedangkan pekerja di Selandia Baru, Australia, dan Jepang kurang peduli tentang dampak AI pada prospek pekerjaan mereka. 

Baca Juga: Beleaf Raih Pendanaan Seri A Senilai Rp103 Miliar untuk Kembangkan Program FaaS

Namun, karyawan Indonesia optimis tentang potensi AI dalam karier mereka. Mereka memprioritaskan keterampilan digital, dengan 56% percaya AI akan meningkatkan produktivitas mereka (Asia Pasifik: 41%), dan 51% melihatnya sebagai peluang untuk memperoleh keterampilan baru (Asia Pasifik: 34%).

Sekitar 30% mengantisipasi peluang kerja baru dari AI (Asia Pasifik: 25%), sementara hanya 8% percaya bahwa AI tidak akan memengaruhi pekerjaan mereka (Asia Pasifik: 16%). Selain itu, 71% menganggap keterampilan digital penting untuk karier mereka (Asia Pasifik: 59%). 

Industri-industri seperti teknologi, media dan telekomunikasi, serta jasa keuangan melihat potensi terbesar untuk peningkatan produktivitas melalui AI. Sebaliknya, karyawan di sektor kesehatan serta pemerintahan dan sektor publik mengatakan bahwa AI tidak akan menggantikan peran mereka. 

Atas penemuan tersebut, Kepala PwC Asia Pasifik dan China, Raymund Chao berkomentar bahwa realitas baru telah mengajarkan perubahan itu konstan. Termasuk pula soal persaingan, risiko gangguan, ekspektasi masyarakat, yang secara kolektif menantang kelangsungan hidup setiap bisnis. 

“Untuk benar-benar berkembang dalam lingkungan yang terus berubah, organisasi harus bertransformasi dan beradaptasi dengan cepat,” ujar Chao.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: