Peneliti Indo Survey: Citra Negatif itu Berpengaruh ke Menurunnya Kepercayaan Publik di Golkar dan Figur Ketumnya
Pengamat politik dan peneliti Indo Survey dan Strategy Karyono Wibowo mengatakan dengan mencuatnya kasus-kasus hukum yang menimpa Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto akan membentuk citra negatif bagi Golkar.
"Dengan adanya mencuatnya kasus yang menimpa Airlangga Hartato sebagai Ketua Umum Partai Golkar tentu saja ini akan membentuk image negatif bagi Partai Golkar dengan banyaknya kasus yang terungkap di publik itu tentu akan membentuk citra negatif jadi ada dampak terhadap partai," kata Karyono, Selasa (1/8/2023).
Ia menjelaskan apabila memang para penegak hukum memiliki cukup bukti yang kuat, tidak perlu lagi ragu untuk menjadikan Airlangga menjadi tersangka dan tidak perlu khawatir dianggap mengkriminialisasi atau mempolitisasi.
"Kalau ada bukti yang cukup maka ya harus ditegakkan apapun persepsi publik terhadap masalah-masalah itu jadi so must go on karena pasti akan selalu dikaitkan dengan pertarungan politik sama kasusnya dengan Jhonny G. Plate,” ungkapnya.
Lanjut Karyono mengatakan, beban hukum yang menjerat Airlangga akan membangun citra negatif terhadap Golkar sehingga mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat dan elektabilitas Golkar berpotensi semakin merosot di Pemilu 2024.
"Nah memang citra negatif itu biasanya berpengaruh kepada menurunnya kepercayaan publik terhadap partai terhadap figur tersebut dan itu bisa berpengaruh kepada referensi pilihan elektabilitas,” tambahnya.
Dijelaskan Karyono, jika Airlangga statusnya kemudian dinaikkan dari saksi menjadi tersangka, akan terjadi turbulensi yang sangat hebat yang merugikan Partai Golkar sehingga mendorong terjadinya musyawarah nasional luar biasa (munaslub).
"Kalau kemudian status misalnya statusnya Airlangga itu nanti dinaikkan menjadi tersangka itu turbulensinya akan semakin kuat untuk menyelenggarakan munaslub,” ucapnya.
Dikatakan Karyono kondisi Partai Golkar sendiri memang harus banyak dibenahi, mulai dari kinerja serta kepemimpinan Ketua umumnya, serta terobosan atau strategi yang diterapkan untuk menyelamatkan partai dari tren penurunan elektabilitas.
"Memang banyak yang perlu dibenahi di Golkar dari figurnya, figur ketua umum juga kemudian dari jajaran pimpinan partai juga harus perform lebih memiliki kinerja yang lebih baik terus kemudian juga perlu membuat satu strategi-strategi yang terobosan-terobosan strategi yang mempengaruhi pemilih,” paparnya.
Sebelumnya, tokoh politisi senior Golkar TP Siburian mengaku baru mengetahui Airlangga Hartarto memiliki banyak tuduhan kasus hukum setelah mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar yang seharusnya digelar pada Juni-Juli tahun 2022 lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement