Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ukraina Minta Bursa Kripto Lokal Sediakan Informasi Laporan Keuangan

Ukraina Minta Bursa Kripto Lokal Sediakan Informasi Laporan Keuangan Kredit Foto: Unsplash/Jonathan Borba
Warta Ekonomi, Jakarta -

Baru-baru ini, Pemerintah Ukraina dikabarkan telah meminta industri kripto lokal untuk menyediakan informasi keuangan tertentu.

Dilansir dari Cointelegraph, Rabu (2/8/2023), Bank Nasional Ukraina (NBU) telah menuntut empat perusahaan kripto lokal, Kuna, CoinPay, GEO Pay, dan Qmall, untuk menyediakan laporan keuangan untuk dua kuartal pertama tahun 2023. NBU meminta agar bursa kripto tersebut menyampaikan laporan keuangan dalam jangka waktu tujuh hari.

Mengutip dari dokumen saluran berita Telegram Ukraina, pendiri dan CEO Kuna, Michael Chobanyan membagikan berita tentang permintaan terbaru dari NBU tersebut pada 3 Juli. Menurut dokumen tersebut, NBU menuntut perusahaan kripto untuk menyediakan data tentang volume operasional, serta informasi tentang penerimaan dan transfer dana. NBU juga meminta agar perusahaan kripto Ukraina mengeluarkan laporan untuk semua akun sejak awal tahun 2023.

Baca Juga: Dapat Lisensi dari Regulator UAE, Binance Tawarkan Layanan Kripto ke Investor Dubai

Selanjutnya, Chobanyan mengonfirmasi berita tersebut melalui saluran Telegramnya sendiri, menyiratkan bahwa alasan di balik tindakan terbaru dari NBU tersebut masih belum jelas.

"Tidak ada informasi seperti itu di Ukraina dan tidak pernah ada," ujarnya. Ia menambahkan bahwa ternyata permintaan dari Pemerintah Ukraina tersebut sudah ada sejak tahun 2015, sebelum diluncurkannya Kuna.

"Selama dua minggu terakhir, gelombang pertama pencarian di bursa terjadi di Kiev dan di seluruh Ukraina, hal ini dipicu oleh tindakan NBU, Kementerian Dalam Negeri, dan Layanan Keamanan Ukraina. [...] Akan ada lebih banyak pencarian dan bursa," tukasnya.

Ia juga mengonfirmasi bahwa bursa Kuna telah meninggalkan pasar bisnis-ke-pelanggan (Business-to-Customer/B2C) di Ukraina pada Maret 2023 karena "tindakan predator" yang dilakukan oleh NBU.

"Mereka sangat konsisten dalam membunuh potensi negara di sektor kripto dan Web3," katanya. Ia juga mencatat volume pertukaran Kuna telah menyusut 90% dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, Kuna kehilangan sekitar 60% dari volume pertukarannya ketika harus meninggalkan pasar Rusia setelah 24 Februari 2022.

Meskipun otoritas Ukraina diduga semakin bermusuhan terhadap industri kripto, Chobanyan masih melihat beberapa manfaat dalam tindakan terbaru dari pemerintah.

"Sekarang kita fokus pada Eropa dan terutama pasar B2B (Business-to-Business)," katanya. Diketahui juga bahwa Kuna baru-baru ini meluncurkan layanan penerimaan kripto KunaPay.

"Saya tidak tahu apakah ini terkait dengan ketakutan bahwa kami akan meluncurkan layanan ini di Ukraina atau tidak. Saya (juga) berterima kasih kepada NBU karena mendorong saya menjadi perusahaan Eropa yang sukses daripada pemain Ukraina di pasar kripto," tutupnya.

Baca Juga: Asosiasi Blockchain Jepang Minta Pemerintah Revisi Peraturan Pajak Kripto

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: