Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

MNC Energy Alami Reduksi Laba Sebesar 15,39% pada Semester Pertama Tahun 2023

MNC Energy Alami Reduksi Laba Sebesar 15,39% pada Semester Pertama Tahun 2023 Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) baru saja merilis laporan keuangan untuk periode enam bulan pertama tahun 2023. Berdasarkan laporan tersebut, diketahui bahwa perusahaan itu mengantongi laba sebesar US$22,26 juta atau setara dengan Rp338,40 miliar (asumsi kurs sebesar Rp15.138 per dolar AS). Akan tetapi, jika dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama di tahun sebelumnya, terlihat ada penurunan hingga 15,39%.

Terkikisnya keuntungan MNC Energy tidak sejalan dengan perolehan pendapatan usaha. Sebab, pada semester pertama tahun ini, salah satu perusahaan Hary Tanoesoedibjo itu justru berhasil mengumpulkan US$100,53 juta atau setara dengan Rp1,52 triliun. Nominal tersebut menunjukkan adanya kenaikan sebesar 20,19% dari pendapatan semester pertama tahun lalu.

Baca Juga: Laba Media Nusantara Citra (MNC) Susut 37,95% pada Semester Pertama Tahun 2023

Kendati demikian, beban langsung yang harus ditanggung oleh MNC Energy memang mengalami pembengkakan sebesar 62,89% menjadi US$41,06 juta pada paruh pertama tahun 2023. Selain itu, beban penjualan perusahaan ikut meroket hingga 186,23% menjadi US$27,71 juta pada periode yang sama. 

Perlu diketahui bahwa liabilitas MNC Energy berada di angka US$116,78 juta atau setara dengan Rp1,77 triliun. Sementara itu, nilai ekuitas perusahaan tersebut kini mencapai US$101,21 juta atau setara dengan Rp1,53 triliun. Baik liabilitas maupun ekuitas MNC Energy masing-masing menunjukkan kenaikan sebesar 58,94% dan 34,31%.

Baca Juga: Laba Champ Resto Merosot Hingga 29,80% pada Paruh Pertama 2023, Apa Penyebabnya?

Sebagai informasi tambahan, per Juni 2023, kepemilikan aset MNC Energy telah menyentuh angka US$217,99 juta atau setara dengan kenaikan sebesar 20,91%. Aset tersebut terdiri atas aset lancar senilai US$31,21 juta dan aset tidak lancar senilai US$186,75 juta. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: