Peningkatan margin kilang hasil dari menguatnya crack spread untuk produk gasoline, middle distillate, dan terutama fuel oil, seiring peningkatan permintaan fuel oil selama musim panas untuk kebutuhan pembangkit listrik di Timur Tengah.
Peningkatan harga minyak mentah akibat perekonomian global, di antaranya karena pertumbuhan GDP AS pada Q2-2023 tumbuh melebihi 2,4%, yang menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap relatif kuat meskipun ada serangan agresif dari pengetatan kebijakan Federal Reserve.
Indikator lainnya, ketahanan ekonomi beberapa negara di zona Eropa pada Q2-2023 bahkan pada saat sejumlah indikator terkait manufaktur dan jasa menunjukkan perlemahan.
“Pemerintah China berjanji memberikan tambahan stimulus untuk memperkuat pemulihan pasca-COVID setelah pertumbuhan perekonomian negara tersebut melemah pada Q2-2023,“ kata tim harga minyak mentah Indonesia.
Selain itu, peningkatan harga minyak mentah untuk kawasan Asia Pasifik, selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh permintaan minyak mentah yang kuat dari kilang-kilang China dan India, terutama untuk minyak mentah Rusia yang harganya lebih murah.
Baca Juga: Kementerian ESDM Buka Suara terkait Penetapan Eks Dirjen Minerba sebagai Tersangka Korupsi
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement