Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kritis dan Seleksi Cerdas Setiap Informasi agar Tak Gampang Terprovokasi di Dunia Digital

Kritis dan Seleksi Cerdas Setiap Informasi agar Tak Gampang Terprovokasi di Dunia Digital Kredit Foto: Unsplash/Sara Kurfeß
Warta Ekonomi, Nganjuk -

Penghuni warga digital Indonesia makin berjubel. Data terkini We are Social Hootsuite 2023 menyebut, per Januari 2023, populasi warga Indonesia yang terakses internet naik menjadi 212,9 juta alias setara 77% populasi penduduk. Dampak nyata yang muncul kini bukan hanya banjir informasi yang diterima, tapi juga banjir produksi konten yang perlu disikapi kritis dan cerdas oleh warganet.

”Sangat penting warganet menjaga kebiasaan untuk hanya membagi informasi yang penting dan berdampak positif, serta memberi manfaat kepada sesama penghuni ruang digital. Media sosial mesti dijaga untuk menyalurkan spirit kebersamaan dan peluang berbagi kesempatan meraih rezeki,” papar Muhadjir Sulthoni Aziz.

Chief Operating Regional ACSB East Java tersebut menyampaikan hal di atas saat menjadi narasumber dalam diskusi literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan PHBN Pemuda Bersatu di Desa Tanjungtani, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (11/8) malam. 

Baca Juga: Publisher Rights, Apakah Ciptakan Keadilan di Industri Media? Ini Kata Kemenkominfo

Mengusung tema ”Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi di Era Lautan Informasi”, diskusi kali ini digelar chip in di acara ”Pengajian Akbar dan Shalawat” menyambut HUT Kemerdekaan RI. 

Muhadjir menambahkan, hal lain yang perlu diperhatikan untuk menjaga dan menghidupi persatuan Indonesia di ranah digital adalah menjaga etika budaya yang bermartabat. Stop di jarimu kalau ada informasi yang mengarah provokasi yang mengganggu kesatuan dan persatuan di level masyarakat atau berbangsa.

”Dengan bijak dan cerdas bermedsos, kita bisa menggunakan ruang digital semakin positif dan bermanfaat. Menjadikan diri makin mandiri serta kemajuan masyarakat, bukan sebaliknya,” ujar Muhadjir.

Dari perspektif lain, dosen dan digital enthusiast, M. Adhi Prasnowo, mengatakan, meski aktivitas di jagat digital serba tak terbatas, etika dan budaya yang diajarkan Pancasila jangan hanya dihapal. ”Praktikkan saat berinteraksi di ruang digital. Sila-sila Pancasila mengajarkan saling menghormati dan prinsip kesetaraan sesama warga,” tutur Adhi Prasnowo. 

Selain itu, lanjut Adhi, hargai perbedaan pendapat dan tidak menyebarkan informasi yang berdampak bullying. Jangan melakukan perundungan dan membuat masyarakat terpecah belah. Bahkan, bisa menyebabkan depresi buat sebagian masyarakat yang tertekan oleh berita di medsos yang mudah di-sharing namun tidak kita saring dan cek dahulu akurasinya. 

”Kecakapan digital perlu diperkokoh dengan kebiasaan menggunakan mesin mencari fakta yang terampil. Hanya mem-posting yang penting, dan jangan yang penting posting,” tambah Adhi Prasnowo. 

Baca Juga: Sudah Saatnya Anak Cerdas Literasi dan Bermedsos

Sementara itu, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, Eko Pamuji, kembali mengingatkan untuk tetap beretika dan berbudaya sebagai syarat agar aman menghadapi banjir informasi. Menurut Eko, ruang digital adalah dunia kita sekarang. Mari mengisinya dengan menjadikan sarana bertumbuh agar kita semua tetap berbudaya saat berinteraksi. 

”Jangan suka membakar kertas, karena asap di udara bisa bertambah tebal. Paculah diri agar semakin cerdas dan berbudaya di ruang digital,” pungkas Eko Pamuji.

Untuk diketahui, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024. 

Tahun ini, program IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya mereka yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

Baca Juga: Ini yang Perlu Diperhatikan untuk Jadi Pengguna Medsos yang Bijak, Kreatif, dan Inovatif

Program #LiterasiDigitalKominfo tahun ini dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: