- Home
- /
- Government
- /
- Government
Sri Mulyani Sebut KSSK Punya PR Besar Saat 85% Orang Indonesia Gunakan Jasa Keuangan, Apa Maksudnya?
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memiliki pekerjaan rumah (PR) besar, di tengah indeks inklusi keuangan masyarakat Indonesia saat ini 85,1%.
Ketua KSSK itu menyampaikan, komite yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK dan LPS tersebut, harus memperhatikan, meski banyaknya orang Indonesia yang terlibat di jasa keuangan, namun indeks literasi keuangan masyarakat masih rendah di angka 49,68%.
Baca Juga: Anak Buah Sri Mulyani Bantah Faisal Basri soal Hilirisasi Justru Untungkan China
"Ini berarti banyak masyarakat kita yang sudah menggunakan jasa keuangan, tapi literasinya baru 50%. Itu adalah suatu PR buat kita semuanya," kata Sri Mulyani, dalam pembukaan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) 2023, Senin (14/8/2023).
Sri Mulyani mengatakan saat ini generasi milenial hingga gen z lebih terampil di bidang teknologi. Kelompok ini dapat dengan mudah terhubung dengan penyedia jasa keuangan, mulai dari menabung, bertransaksi, hingga berinvestasi.
"Saya punya uang, ya saya masukkan. Dan di sinilah yang kemudian memunculkan banyak sekali akses, apalagi dengan teknologi digital, banyak services keuangan yang masuk di dalam handphone Anda," katanya.
Dia lalu bercerita, saat ini banyak investasi dengan iming-iming keuntungan besar, dengan jaminan hasil hingga 200% yang menggiurkan banyak orang dengan literasi digital minim.
"Mereka langsung saja beli. Tidak tahu dan bahkan makin mudah di-attract atau diberikan iming-iming yang biasanya menggambarkan keinginan untuk dapat hasil yang cepat dan tinggi," jelasnya.
Padahal, kata Sri Mulyani, saat terjun menggunakan jasa keuangan seperti berinvestasi, literasi keuangan sangat diperlukan.
Baca Juga: Bos OECD Temui Petinggi RI, Sri Mulyani: Berkat Ada Reformasi, Kinerja Jokowi Dipuji!
"Nah ini yang perlu untuk disampaikan literasi karena investasi ada yang aman ada yang tidak aman. Ada juga high risk high return. Investor inginnya high return no risk. Nah ini yang perlu terus diedukasikan," ungkapnya.
Maka dari itu, Sri Mulyani menyampaikan Kemenkeu, BI, OJK, dan LPS bersama-sama membuat forum literasi keuangan untuk menjangkau berbagai segmen masyarakat, khususnya generasi muda milenial dan gen z.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement