PT Elnusa Tbk (ELSA) adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa energi yang terintegrasi. Perusahaan yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) per tanggal 6 Februari 2008 itu senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan inovasi demi memperlihatkan kontribusi terbaik dalam bidang industri minyak dan gas.
Selain bidang bisnis dan tanggal penawaran umum, ada banyak hal menarik lainnya dari Elnusa yang bisa dikupas secara lebih mendalam. Untuk informasi selengkapnya, silakan baca artikel di bawah ini!
Performa Keuangan Elnusa: Tuai Rugi atau Laba?
Pada semester pertama tahun 2023, kinerja keuangan Elnusa menunjukkan hasil yang memuaskan. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis beberapa waktu lalu, diketahui bahwa anak perusahaan Pertamina itu berhasil mengantongi laba sebesar Rp250,10 miliar. Jika dibandingkan dengan keuntungan pada periode yang sama di tahun sebelumnya, terlihat ada lompatan sebesar 10,55%.
Sejalan dengan itu, pada paruh pertama tahun 2023, pendapatan perusahaan terpantau ikut menjulang. Merujuk dari sumber yang sama, dikabarkan bahwa Elnusa sukses meraup Rp5,86 triliun alias 8,11% lebih banyak dari paruh pertama di tahun sebelumnya yang berada di angka Rp5,42 triliun.
Dalam menjalankan bisnisnya, Elnusa mengandalkan jasa distribusi dan logistik energi, jasa hulu migas terintegrasi, dan jasa penunjang migas melalui pihak berelasi dan pihak ketiga. Sepanjang enam bulan pertama tahun 2023, pihak berelasi memberikan sumbangan senilai Rp4,46 triliun; sedangkan pihak ketiga memberikan kontribusi sebesar Rp1,39 triliun.
Sementara itu, beban pokok pendapatan Elnusa dilaporkan turut membengkak. Per Juni 2023 lalu, perusahaan pelat merah itu wajib menggelontorkan Rp5,30 triliun untuk menunjang berbagai keperluan. Nominal tersebut menunjukkan adanya kenaikan pengeluaran sebesar 7,19%.
Baca Juga: Siap-Siap, Elnusa Segera Cairkan Dividen Senilai Rp25,9 per Unit Saham!
Rasio Keuangan Elnusa: Bagaimana Kinerjanya?
Secara garis besar, ada empat rasio keuangan yang dapat dijadikan alat analisis untuk melihat kinerja perusahaan. Keempat rasio yang dimaksud adalah rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio), rasio solvabilitas (debt ratio dan debt to equity ratio), rasio profitabilitas (gross profit margin dan net profit margin), rasio aktivitas (fixed asset turnover dan total asset turnover).
Ketika dikalkulasikan, current ratio berada di angka 1,43; sedangkan quick ratio berada di angka 1,33. Mengingat poinnya yang melampaui 1,0; maka dapat disimpulkan bahwa rasio liabilitas yang melibatkan perhitungan aset lancar, liabilitas jangka pendek, dan persediaan bersih Elnusa menunjukkan hasil yang positif.
Sementara itu, apabila disorot dari segi rasio solvabilitas, Elnusa juga menunjukkan performa yang terbilang kurang baik. Sebab, debt ratio yang melibatkan perhitungan aset dan liabilitas masih berada di angka 55,3% dan debt to equity ratio perusahaan yang melibatkan kalkulasi liabilitas dan ekuitas menduduki posisi 122,30%.
Gross profit margin yang termasuk dalam rasio rentabilitas hanya sanggup mencapai angka 9,44%. Adapun net profit margin Elnusa masih berada di posisi 4,27% alias belum menunjukkan performa terbaiknya. Perihal fixed asset turnover dan total asset turnover yang tergolong rasio aktivitas, secara berturut-turut, Elnusa mencatatkan angka 3,30 dan 0,63.
Baca Juga: Laba Lima Emiten Kendaraan Listrik Ini Terpangkas pada Paruh Pertama 2023, Kok Bisa?
Profil Manajemen Elnusa: Siapa Sosok Pemimpin di Baliknya?
Sejak berdiri pada tahun 1969 lalu, Elnusa tentunya mengalami pergantian kepemimpinan selama beberapa kali. Melansir dari situs resminya, sekarang ini, perusahaan milik negara tersebut dipimpin oleh John Hisar Simamora. Selama lebih dari tiga puluh tahun, direktur utama yang menjabat sejak tahun 2021 itu mempunyai beragam pengalaman di Pertamina Group, seperti Kantor Pusat EP Cepu, Pertamina EP Jakarta, dan PT Pertamina Hulu Energi.
Dalam menjalankan tugasnya, John banyak dibantu oleh Bachtiar Soeria Atmadja (direktur keuangan), Charles Harianto Lumbantobing (direktur operasi sekaligus Komisaris PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi), Ratih Esti Prihatini (direktur pengembangan usaha sekaligus Komisaris PT Sigma Cipta Utama dan Komisaris PT Patra Nusa Data), dan Hera Handayani (direktur SDM dan umum).
Selain jajaran direksi, Elnusa juga mempunyai dewan komisaris yang memantau jalannya usaha. Merujuk dari sumber yang sama, diketahui bahwa sejak 2020 lalu, jabatan Komisaris Utama Elnusa diduduki oleh Agus Prabowo. Laki-laki lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu merangkap jabatan sebagai Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Pengadaan dan Senior Management Advisor for Environment di United Nations Development Programme.
Tak hanya komisaris utama, komisaris independen tentunya ikut ambil andil dalam mengarahkan jalannya bisnis perusahaan. Pada periode ini, jabatan Komisaris Independen Elnusa dihuni oleh Hernawan Bekti Sasongko dan Lusiaga Levi Susila. Ada pula Wakhid Hasyim yang menjabat sebagai Komisaris Elnusa sekaligus Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi.
Baca Juga: Kendaraan Bermotor Tinggi Peminat, Kinerja Keuangan Emiten Otomotif Ikut Meningkat!
Aksi Korporasi Elnusa: Apa Saja Kegiatan yang Dilakukan
Elnusa dikenal sebagai salah satu perusahaan yang gemar melakukan aksi korporasi dan mempublikasikan keterbukaan informasi. Berkat kebiasaan baiknya, perusahaan tersebut sampai menerima penghargaan dalam ajang Media Relations Award (MRA) 2023 untuk Kategori Press Release Terbaik pada acara peringatan ulang tahun ke-77 Serikat Perusahaan Pers (SPS) yang diselenggarakan tanggal 11 Agustus 2023 lalu.
Di antara banyaknya aksi korporasi yang dieksekusi oleh Elnusa, ada beberapa tindakan yang menjadi sorotan. Salah satunya adalah pembagian dividen sebesar Rp189 miliar atau setara dengan 50% perolehan laba. Elnusa sengaja membagikan dividen kepada para pemegang saham sebagai ucapan terima kasih mengingat perusahaan tersebut baru berhasil bangkit dari tekanan dan mencetak pendapatan sebesar Rp12,3 triliun dan laba senilai Rp378 miliar pada tahun 2022.
Selain itu, dalam rangka meningkatkan pemulihan minyak dan mengoptimalkan produksi di lapangan minyak, melalui anak perusahaannya, yakni PT Elnusa Petrofin, Elnusa menandatangani perjanjian kerja sama dengan SNF SAS. Perjanjian tersebut berkaitan dengan distribusi eksklusif untuk proyek Polymer Injection Enhanced Water Flooding (PIEW) periode tahun 2023--2026.
Elnusa juga dilaporkan terus mendukung peningkatan pasokan energi dan merealisasikan belanja modalnya. Beberapa waktu lalu, perusahaan itu menambah armada salah satu core bisnisnya di bidang jasa distribusi dan logistik, yaitu mobil tangki, dengan menggelontorkan dana sebesar Rp200 miliar. Mobil tangki yang baru dibeli nantinya anak dikelola oleh PT Elnusa Petrofin (EPN) dan beroperasi di berbagai wilayah, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Baca Juga: Battle Performa Keuangan 10 Emiten Batu Bara, Siapa yang Juara?
Aksi korporasi yang baru-baru ini dilakukan oleh Elnusa adalah penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Badak NGL (Badak NGL). Dengan adanya kerja sama itu, baik Elnusa maupun Badak NGL diharapkan dapat meningkatkan kinerja bisnis, memberikan solusi secara totalitas, dan menguntungkan kedua belah pihak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement