Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi memastikan, jika ada wakil rakyat dari Partai Garuda yang tidak menepati janjinya, maka dia akan diganti.
"Kami pastikan, sakit hati masyarakat akan terbalas terhadap wakil rakyat yang tidak menepati janji," tegas Teddy, Sabtu (19/8).
Dia menegaskan, wakil rakyat Partai Garuda tidak menjanjikan mimpi dan bualan dalam kampanye, tapi berjanji untuk menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat.
Dalam kampanye, lanjut Teddy caleg Partai Garuda juga menyerahkan nomor kontak dan alamat email mereka, untuk disimpan masyarakat.
Tujuannya, ketika mereka terpilih, masyarakat bisa mengadu jika ada program dan aturan pemerintah yang menyentuh langsung masyarakat tidak dijalankan dengan benar.
"Misalnya ada sekolah membuat acara wisuda dengan mengutip uang ke orang tua murid, bansos yang tidak sampai ke masyarakat, pengurusan BPJS gratis (BPJS PBI) yang dipersulit, pungli dan banyak hal lainnya yang terjadi," ucap Teddy, memberi contoh.
Masyarakat tinggal mengirimkan bukti pelanggaran ke wakil rakyat yang terpilih, untuk diproses sebagai bagian dari fungsi pengawasan wakil rakyat.
Bahkan, dikatakan pria yang juga menjabat Juru Bicara Partai Garuda itu, jika dalam waktu dua minggu, tidak ditanggapi, DPP Partai Garuda telah menyiapkan nomor dan alamat email khusus.
Nomor dan alamat email ini untuk menerima pengaduan beserta bukti dari masyarakat terhadap wakil rakyat Partai Garuda yang tidak menanggapi dan memproses pengaduan masyarakat.
"Jika terbukti tidak menjalankan janji, kami ganti!" tegas Teddy.
Namun, dia menegaskan, Partai Garuda tidak akan menindak jika misalnya ada permintaan sumbangan, permintaan biaya sekolah dan permintaan sejenis lainnya yang tidak ditanggapi wakil rakyat mereka. Sebab, itu bukan tupoksi dari wakil rakyat.
"Kami tidak ingin membebankan wakil rakyat di luar daripada tugas dan fungsi mereka. Kami pasti membela wakil rakyat kami," tuturnya.
Teddy pun menegaskan, Partai Garuda adalah partai yang muak melihat bualan dan janji yang terus diproduksi oleh para caleg dan partai.
"Yang ketika terpilih, jangankan janjinya ditepati, dihubungi, apalagi ditemui saja sulit. Nanti menjelang Pemilu, mereka datang lagi, lalu melemparkan bualan lagi yang sudah pasti tidak bisa mereka realisasikan," tandas Teddy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement