Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Budiman Sudjatmiko Ogah Mundur dari Keanggotaan PDIP: Saya Tidak Melakukan Kesalahan

Budiman Sudjatmiko Ogah Mundur dari Keanggotaan PDIP: Saya Tidak Melakukan Kesalahan Kredit Foto: Antara/Fransisco Carolio
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko, mengaku tidak memiliki niatan untuk mundur sebagai kader PDIP. 

Hal ini merespons adanya polemik buntut sikapnya yang terang-terangan mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Adapun, dukungan itu dinyatakan Budiman dalam acara relawan Prabowo-Budiman Bersatu di Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (18/8/2023) lalu.

Baca Juga: Manuver Budiman Sudjatmiko Merapat ke Kubu Prabowo, Kornas: Budiman Akan Untung Jika Dipecat PDIP

"Mundur saya? Enggak ya. Bagi saya kalau mundur itu seperti, malah saya tidak mendapatkan penjelasan, tidak punya kesempatan untuk menjelaskan apa yang menjadi argumen saya," kata Budiman saat dihubungi, Senin (21/8/2023).

Budiman mengaku memiliki argumen atas sikap dukungannya kepada Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Dia mengaku sering mendengarkan pidato Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang kerap menyinggung figur pemimpin yang baik.

"Saya ini kan selama bertahun-tahun ini sering mendengarkan ceramah-ceramah dan pendapat-pendapat Ibu Ketua Umum tentang aspek kepemimpinan. Dan Ibu Mega kan selalu berkata bahwa Indonesia itu butuh pemimpin yang memiliki pandangan-pandangan strategik," jelas Budiman.

Budiman mengatakan Megawati sempat menyinggung kriteria pemimpin yang baik dengan pandangan-pandangan strategik. Menurutnya, dari ketiga kandidat Bakal Calon Presiden (Bacapres) yang ada, banyak pandangan Megawati yang cocok dengan figur Prabowo Subianto.

"Saya melihat bahwa kualifikasi-kualifikasi itu, setelah saya cermati dengan nalar saya, saya ingin mengatakan bahwa kualifikasi itu dari 3 tokoh yang selama ini ada, memang banyak ada di sosoknya Pak Prabowo," katanya.

Kendati terang-terangan mendukung Prabowo Subianto, kata Budiman, bukan berarti sosok kepemimpinan Ganjar Pranowo tidak masuk kualifikasi. Dia menyebut Ganjar Pranowo kurang memenuhi kriteria kepemimpinan untuk PDIP.

Meski begitu, Budiman pun mengaku akan mempertanggungjawabkan sikap dukungannya pada Prabowo Subianto yang kerap dimaknai sebagai pelanggaran administratif partai.

"Jadi saya pikir, ya itu langkah saya mungkin dianggap salah secara administratif, secara organisasional. Dan karena itu saya siap mempertanggungjawabkannya," katanya.

Lebih lanjut, dia meyakini dukungan terhadap Prabowo Subianto sama sekali tidak melanggar aspek ideologi partai. Oleh karenanya, Budiman mengaku tidak memiliki niatan untuk mengundurkan diri sebagai kader PDIP.

"Saya meyakini bahwa secara ideologis dan secara strategis, saya sedang menerjemahkan posisi Ibu (Megawati) yang salama ini disampaikan. Jadi saya merasa, secara idoelogis, secara strategis, saya tidak melakukan kesalahan. Sehingga menurut saya, tidak layak saya kemudian mundur," jelasnya.

"Tapi kan saya tidak merasa membuat pelanggaran-pelanggaran yang sifatnya ideologis dan strategis, begitu," tandas Budiman.

Sebagaimana diketahui, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, memastikan PDIP akan memberikan sanksi disiplin tegas atas langkah Budiman Sudjatmiko. Dia juga menyebut Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun, akan menyampaikan sanksi disiplin itu pada Senin (21/8/2023).

"Nanti, Pak Komarudin akan mengumumkan, yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/8/2023).

Baca Juga: Hasto Sebut Aksi Deklarasi Prabowo-Budiman di Semarang Bukti Kubu Prabowo Tak Percaya Diri

Adapun, sanksi tegas itu disinyalir akibat dukungan Budiman Sudjatmiko untuk Prabowo dalam acara relawan Prabowo-Budiman Bersatu di Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah. 

Dukungan tersebut dialirkan Budiman Sudjatmiko pada saat dirinya masih menyandang status kader PDIP yang secara resmi telah mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: