Megawati Singgung Dansa Politik Gonta-ganti Pasangan, Sindir Budiman Sudjatmiko?
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, meminta kadernya untuk tidak terlalu memikirkan dansa-dansa politik para elite. Dia mengaku sudah sejak lama memprediksi terjadinya dinamika politik saat ini.
Bahkan, dalam penuturannya, Megawati mengaku sempat menyinggung ihwal dinamika politik bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua kepemimpinannya. Kala itu, Jokowi mempertanyakan suasana politik jelang pemilu. Presiden ke-5 itu pun mengibaratkan suasana politik yang ada dengan gaya berdansa.
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko jika Dipecat PDIP: Ibarat Orang Kehilangan Pasangan Hidup
"'Bu suasana nanti ketika akan pemilu, kalau menurut ibu, suasananya seperti apa?' (tanya Jokowi) Saya gampang saja, 'Bapak tahu enggak kalau orang berdansa?'," kata Megawati dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/8/2023).
Megawati pun menuturkan, dalam dansa seseorang akan dengan mudah bergonta-ganti pasangan. Menurutnya, hal itu serupa dengan dinamika politik saat ini.
"Nah, nanti suasananya kayak begitu, jadi lihat saja sekarang enggak usah nanti mikir gini, aduh, kok kita dikurung, kita di ini terus, (kita) meneng wae, meneng wae (diam saja), tetapi nyambut gawe (bekerja) turun ke akar rumput, sapa mereka, enggak ada jalan lain," tandasnya.
PDIP Akan Sanksi Budiman Sudjatmiko: Mundur atau Dipecat
Sebagaimana diketahui, politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko, terang-terangan mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 melalui acara relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) di Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (18/8/2023) lalu.
Langkah dukungan tersebut langsung mendapat respons dari Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, yang memastikan bahwa PDIP akan memberikan sanksi disiplin tegas atas hal tersebut. Dia menyebut terdapat dua opsi yang akan diterima Budiman Sudjatmiko, yakni mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan.
"Yang jelas partai tidak menoleransi tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/8/2023).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement