- Home
- /
- Government
- /
- Government
Gen Z dan Milenial Siap-siap! Sri Mulyani Siapkan KPR Hijau Murah Sasar Generasi Muda
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hijau (green mortgage) memiliki potensi besar sebagai opsi pembiayaan yang sejalan dengan isu lingkungan. Meski popularitasnya belum signifikan di Indonesia, ia yakin instrumen tersebut akan sangat menarik bagi generasi muda.
"KPR hijau punya potensi sangat besar di masa mendatang, khususnya bagi generasi muda yang mulai mencari hunian pertama mereka. Generasi milenial telah menjadi sumber pertumbuhan investasi ESG, berkontribusi hingga 51.1 miliar USD dalam pembiayaan hijau di tahun 2020. Terlebih, sekitar 75% milenial sangat peduli lingkungan dan lebih menyukai produk-produk ramah lingkungan," kata Sri Mulyani, dikutip Rabu (23/8/2023).
Baca Juga: Sri Mulyani Ingin Kembangkan KPR Hijau di Indonesia, Perbankan Diminta Turut Andil
Dalam seminar bertajuk "Energy Efficient Mortgage (EEM) Development Throughout ASEAN Countries" yang digelar dalam rangkaian pertemuan AFMGM 2023, Sri Mulyani menyebut KPR hijau bisa mendorong program pembelian hunian dan renovasi yang sesuai dengan prinsip efisiensi energi.
Ia mengungkapkan sektor perumahan saat ini berkontribusi sebesar 17% dari emisi gas rumah kaca global. Meski demikian, menurutnya, KPR hijau masih belum begitu populer, termasuk di Indonesia.
Sri Mulyani mengatakan beberapa bank bahkan telah mengambil langkah inisiatif untuk memprakarsai KPR hijau. Namun, tingkat pemahaman bagi konsumen dan developer dinilai masih rendah. Menurutnya, konsep KPR hijau masih kurang familiar bagi masyarakat Indonesia.
"Untuk menjembatani hal ini, langkah strategis seperti pelatihan dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran mutlak diperlukan," ujarnya.
Baca Juga: DP KPR 0% Akan Mudahkan Kepemilikan Rumah
Indonesia, sebagaimana banyak negara ASEAN lainnya, mengalami pertumbuhan permintaan hunian yang cukup pesat. Hal tersebut menyebabkan kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan hunian mencapai 12.7 juta.
Sri Mulyani menyebut pemerintah telah menyediakan berbagai dukungan untuk pembiayaan hunian, khususnya bagi masyarakat berpendapatan rendah, antara lain melalui skema subsidi (SBUM, SSB), pembangunan rusun, dan subsidi kredit seperti KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement