PSI Sebut Deklarasinya Tak Dianggap, PDIP: Apa yang Mau Dicapai Selain Membuat Kebisingan?
Sebelumnya, Ketua Umum PSI, Giring Ganesha, mengaku bahwa partainya sering kali mengalami ganjalan untuk mendapat validasi sebagai salah satu entitas partai politik di Indonesia lantaran sering dianggap sebagai partai kanak-kanak.
Dia menuturkan, PSI sejak awal telah bersuara ihwal korupsi proyek pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo 2020-2022.
Begitu pula dengan Rencana Undang-undang Perampasan Aset yang tidak mendapat sambutan baik. Bahkan, kata Giring, PSI tidak dianggap saat mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres pada Oktober 2022 lalu.
"Contoh paling simpel, contoh. Kami berkoar-koar mengawal kasus megakorupsi Rp10 triliun BTS nggak dianggap. Kami bersuara keras RUU perampasan aset harus segera disahkan, nggak dianggap. Kami ngomong keras-keras nggak dianggap. Kami deklarasi nggak dianggap juga," kata Giring dalam pidatonya di Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Tenbis Indoor Senayan, Jakarta, pada Selasa (22/8/2023).
Meski demikian, dia mengaku heran saat Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mendatangi markas besar DPP PSI beberapa waktu lalu yang dia nilai menyita perhatian elite partai politik. "Tiba-tiba DPP rumah besar kami didatangi oleh orang besar, satu Indonesia heboh semua," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement