Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Politik Uang Vs Integritas Bangsa: Saatnya Indonesia Pilih Masa Depan yang Bersih

Oleh: Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik

Politik Uang Vs Integritas Bangsa: Saatnya Indonesia Pilih Masa Depan yang Bersih Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto

Masyarakat jangan mudah tergoda dengan iming-iming sedikit uang untuk memilih salah satu calon. Sebab jika tergoda, yang akan merasakan penderitaan di masa depan adalah orang banyak.

Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga integritas pemilihan dan memilih calon-calon yang benar-benar berkomitmen untuk kepentingan publik dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Diperlukan Langkah Konkret dan Tindakan Nyata

Dengan munculnya berbagai contoh nyata tentang dampak negatif praktik politik uang, baik dari sisi penerima maupun pemberi, untuk itu pemerintah jangan hanya fokus pada edukasi kepada masyarakat, tetapi juga memberikan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku politik uang. 

Hanya dengan langkah-langkah konkret dan tindakan nyata, fenomena politik uang dapat ditekan, dan tatanan pemerintahan yang bersih dan jujur dapat terwujud, di antaranya:

Pertama, pemerintah perlu secara aktif mensosialisasikan kampanye edukasi yang menjelaskan secara langsung dan jelas mengenai implikasi praktik politik uang.

Dalam kampanye ini, contoh konkret perlu diuraikan, seperti bagaimana politik uang dapat menghambat pembangunan infrastruktur vital yang akan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.

Melalui pendekatan visual seperti animasi atau cerita nyata, masyarakat akan lebih mudah memahami bahaya nyata dari praktik ini dan menghindarinya.

Kedua, penting bagi pemerintah untuk mengesahkan undang-undang yang menetapkan sanksi berat bagi pemberi dan penerima politik uang. Dalam praktik, hal ini bisa diwujudkan dengan menjatuhkan hukuman pidana yang berat dan memberikan efek jera kepada pelaku. 

Sebagai contoh, jika calon kepala daerah atau wakil rakyat terbukti terlibat dalam praktik politik uang, mereka dapat diberi hukuman penjara yang signifikan dan dilarang berpartisipasi dalam pemilihan selama beberapa tahun.

Ketiga, partai politik perlu melakukan langkah konkret dengan mempublikasikan secara transparan asal-usul dan penggunaan dana kampanye mereka. Dalam praktiknya, setiap partai harus secara berkala merilis laporan keuangan yang memperinci setiap pengeluaran dan penerimaan selama masa kampanye.

Ini akan memberi pemilih gambaran jelas tentang bagaimana dana kampanye digunakan dan meminimalisir risiko penggunaan dana untuk politik uang.

Keempat, pihak penegak hukum perlu diberi kekuatan dan dukungan yang cukup untuk menyelidiki serta mengusut tuntas dugaan praktik politik uang. Sebagai contoh, pembentukan unit khusus dalam kepolisian yang secara eksklusif menangani pelaporan dan investigasi terkait praktik politik uang dapat meningkatkan efektivitas penegakan hukum dalam hal ini.

Ini akan mengirimkan sinyal kuat bahwa praktik ini tidak akan ditoleransi dan akan diberikan sanksi yang berat.

Kelima, masyarakat perlu diaktifkan dan diberdayakan untuk melaporkan setiap indikasi praktik politik uang yang mereka alami atau saksikan. Pemerintah dapat memfasilitasi ini dengan meluncurkan platform daring yang memungkinkan warga melaporkan praktik tersebut secara anonim. 

Sebagai contohnya, portal laporan online dapat memberikan ruang bagi warga yang ingin memberikan informasi tentang praktik politik uang tanpa takut mendapatkan represalias. Ini akan membantu membangun budaya pelaporan yang kuat dan menggerakkan upaya pemberantasan praktik ini.

Kita semua berhak atas pemilihan yang bersih dan pemimpin yang memiliki integritas. Mari bersama menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Baca Juga: Muhammadiyah Tolak Kampus Dijadikan Tempat Kampanye Politik, Tak Mau Beri Izin

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: