Sambut Paruh Tahun 2023, Ini Cara Kaspersky Menarik Perhatian Pelanggan
Managing Director Asia Pasifik Kaspersky, Adrian Hia mengungkapkan strategi dan target untuk menyambut paruh tahun 2023. Ketika Warta Ekonomi menemuinya di acara Cyber Security Week Kaspersky 2023, Hia mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah memfokuskan diri pada sektor keamanan siber.
“Keamanan siber adalah bidang yang terus berkembang, dan menghadapi ancaman terkini bisa menjadi tugas yang menakutkan dan mungkin membebani,” ujar Hia ketika ditemui Warta Ekonomi dalam acara Cyber Security Week Kaspersky 2023 di Jimbaran, Kuta Selatan, Bali beberapa waktu lalu.
Hia melanjutkan, untuk menjaga Kaspersky sebagai perusahaan keamanan siber, pihaknya terus mengevaluasi postur keamanan organisasi, mengidentifikasi kerentanan, dan mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan sebagai indikator pentingnya.
Baca Juga: Kaspersky Temukan Dampak AI secara Psikologis, Ini Tiga Panduan Agar Tetap Aman
Tidak hanya itu, untuk sektor bisnis ke pelanggan (B2C), Kaspersky terus menjalankan Kaspersky Premium—yang juga rilis di Indonesia—sebagai paket berlangganan paling kaya fitur.
“Untuk sektor B2C, kami memiliki paket berlangganan paling kaya fitur, Kaspersky Premium, yang melengkapi semua kemampuan sebelumnya dengan menyertakan perlindungan identitas digital dan dukungan teknis premium,” sambungnya. Lantas bagaimana dengan sektor bisnis ke bisnis (B2B)?
Hia melanjutkan, untuk sektor B2B, Kaspersky menghadirkan solusi baru di tahun 2023 yaitu XDR yang mampu beradaptasi untuk segala bentuk dan ukuran organisasi.
“Platform yang mudah digunakan ini juga diperkaya dengan data intelijen ancaman yang andal dari Kaspersky Security Network (KSN) untuk kemampuan deteksi yang lebih baik,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Kaspersky juga telah mengatur ulang perlindungan tingkat konsumen “di luar AV” dan menguraikan pendekatan baru serta visi evolusinya untuk tahun-tahun mendatang.
“Target kami akan selalu sama, yaitu mendukung seluruh pelanggan kami agar dapat beraktivitas dengan aman di tengah digitalisasi, mulai dari level individu, usaha kecil dan menengah (UKM), hingga bisnis dan organisasi berskala besar,” pungkas Hia serius.
Sebagai perusahaan keamanan siber global sejak tahun 1997, Kaspersky terus berinovasi untuk melindungi pengguna. Di kawasan Asia Pasifik, Indonesia menjadi negara yang mendapatkan dampak positif dari kecerdasan buatan (AI) terhadap perekonomian lokal pada dekade mendatang.
“AI kemungkinan akan memberikan kontribusi signifikan sebesar US$366 miliar (Rp5.580 triliun) terhadap perekonomian lokal Indonesia pada dekade berikutnya,” ujar Hia saat memaparkan presentasi tentang gambaran umum pertumbuhan AI di kawasan Asia Pasifik di acara Cyber Security Week 2023.
Hia melanjutkan, berdasarkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA) tahun 2020-2045, Indonesia telah meletakkan dasar bagi pertumbuhan AI melalui peningkatan kolaborasi antar berbagai pihak, baik itu pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas.
Baca juga: AI Tumbuh Pesat di Asia Pasifik, Bagaimana dengan Indonesia?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Advertisement