Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KTT ASEAN Raup 93 Proyek Senilai US$38,2 Miliar, Erick Thohir Ungkap Deretan Proyeknya

KTT ASEAN Raup 93 Proyek Senilai US$38,2 Miliar, Erick Thohir Ungkap Deretan Proyeknya Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa ada 93 proyek kerja sama antara negara anggota ASEAN dan mitra senilai US$38,2 miliar yang disepakati dalam ASEAN Indo-Pasifik Forum (AIPF) di KTT ASEAN ke-43, di Jakarta.

"Saya mengapresiasi dukungan dan kontribusi negara ASEAN dan mitra ASEAN sehingga telah terkumpul 93 proyek kerja sama senilai $38,2 miliar dan 73 proyek potensial senilai $17,8 miliar," kata Jokowi, di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Baca Juga: Di KTT ASEAN Ke-43, Jokowi Ungkap Kunci Tangani Krisis Politik di Myanmar

Menurut Jokowi, hal ini mencerminkan komitmen ASEAN dan mitra ASEAN untuk walk the talk, membangun Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan makmur.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan bahwa ada empat fokus bidang yang sedang didorong dalam 93 proyek kerja sama ASEAN dan negara mitra tersebut.

Erick menyatakan bahwa salah satu bidang tersebut antara lain adalah dalam digital ekonomi. Dia mengatakan Indonesia menjadi negara dengan digital ekonomi terbesar di dunia. 

"Kita fokus di empat bidang yang kita sedang dorong, bagaimana misalnya seperti Telkom sedang investasi secara maksimal untuk memastikan data center kita, karena digital ekonomi kita kan terbesar di Asia Tenggara," katanya.

Erick menjelaskan, jika data center-nya tidak disiapkan atau belum siap, maka akan menjadi masalah untuk ke depannya. "Nah kalau data center-nya tidak kita siapkan ini juga akan menjadi masalah ke depan. Itu salah satunya bagaimana partnership Telkom dan Telkomsel, yang ada di Asia Tenggara," ujarnya. 

Lebih lanjut, Erick juga menyampaikan bahwa Indonesia juga akan didorong untuk menjadi pemain data center terbesar di Asia Tenggara. 

"Kita juga mendorong kita akan menjadi pemain data center terbesar di Asia Tenggara yang sebenarnya kemarin sudah terjadi. Dengan adanya Mitratel yang menjadi perusahaan tower terbesar di Asia Tenggara," tambahnya. 

Selanjutnya, Erick menyarankan agar Indonesia jangan sampai hanya menjadi market tetapi justru market yang besar ini kita bisa pakai untuk juga kembali bersaing secara global. 

"Karena memang tujuan ke depan BUMN untuk 2024-2034 kita mendorong makin banyak perusahaan BUMN yang bisa bersaing secara global," ucapnya. 

Selain itu, Erick juga menekankan investasi yang dilakukan dalam bidang energi terbarukan. "Yang lain juga bagaimana kita menginvestasikan energi terbarukan. Kalau tadi disampaikan contoh di kawasan danau-danau sekarang itu bisa menjadi floating daripada solar panel yang salah satunya berpartner dengan Uni Emirat Arab (UEA). 

Dia menjelaskan sebelumnya batasan wilayah 5 persen, tetapi kini sudah bisa sampai 25 persen, dan itu menjadi hal yang mesti di dorong. "Ada batasan wilayah hanya 5 persen tetapi sekarang sudah bisa sampai 25 persen. Artinya apa potensi yang kemarin itu di Cirata itu hanya 130-an itu bisa menjadi 1 Giga Watt, sedangkan danau kita menjadi friendly kepada tadi energi terbarukan. Nah, investasi besar ini yang kita terbuka," terangnya.

Menurut Erick, hal itu yang mesti didorong dengan memastikan prioritas di Indonesia, dengan menyumbangkan pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara dan juga di dunia.

Baca Juga: Jokowi Resmi Buka KTT ASEAN: Dunia Tidak Baik-baik Saja, Kita Tetap Bersatu!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: