JIGT dibangun di kawasan yang dikembangkan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) di area Kalibaru, Jakarta Utara yang bebas penduduk, berbatasan dengan tepi laut, dan memiliki tambatan lepas pantai yang bisa menampung kapal-kapal besar.
"Dengan luas area 64 hektare, JIGT diproyeksi memiliki kapasitas penampungan hingga 6,3 juta barel," ujar Yoki.
Yoki mengatakan, Pembangunan terminal direncanakan berdasarkan perhitungan kebutuhan energi nasional yang akan terus meningkat dan semakin bervariasi selama beberapa tahun mendatang.
Lokasi JIGT cukup strategis dan bisa menjadi pintu gerbang ekosistem perdagangan energi melalui koridor Singapura - Indonesia yang memiliki porsi 30%-35% alur perdagangan global untuk minyak dan LNG.
Baca Juga: Konstruksi dan Commisioning Tangguh Train 3 Rampung, First Drop LNG Akan Terjadi di September 2023
“Dalam pembangunannya, JIGT akan menerapkan aspek ESG dan bebas emisi. JIGT nantinya akan dioperasikan dengan menerapkan sistem digital sehingga lebih aman, andal dan efisien,” tandas Yoki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement