Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konstruksi dan Commisioning Tangguh Train 3 Rampung, First Drop LNG Akan Terjadi di September 2023

Konstruksi dan Commisioning Tangguh Train 3 Rampung, First Drop LNG Akan Terjadi di September 2023 Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan bahwa gas dari Sumur Wiriagar Deep A telah masuk ke sistem Tangguh Train 3.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyebut, hal ini menandai tonggak pencapaian baru Proyek Strategis Nasional (PSN) Hulu Migas Tangguh Train 3, proyek hulu migas yang menjadi kebanggaan bangsa.

Ia mengatakan, setelah di Juli 2023 proyek Tangguh Train 3 menyelesaikan konstruksi dan commissioning, gas dari Sumur Wiriagar Deep A telah masuk ke sistem Tangguh Train 3. Milestone selanjutnya, ditargetkan first drop LNG akan terjadi di September 2023.

Baca Juga: SKK Migas: Gas Bumi Punya Peran Penting dalam Transisi Energi

“Hari ini pula telah dilakukan loading kargo LNG dari Train 1 dan Train 2 melalui Jetty-2, yang merupakan bagian dari lingkup proyek Train 3. Ini menjadi kado yang membanggakan industri hulu migas bagi bangsa Indonesia di perayaan kemerdekaan yang sama-sama kita rayakan hari ini," ujar Dwi dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (18/8/2023). 

Dwi mengatakan, perjalanan proyek Tangguh Train 3 telah memberikan dampak positif dan manfaat ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi dalam menggerakan perekonomian daerah. 

Pada puncak, proyek Train 3 memobilisasi sekitar 13.500 pekerja dengan mayoritas pekerja adalah anak bangsa serta melibatkan pekerja lokal masyarakat Papua dalam jumlah yang besar.

Lanjutnya, dalam kapasitas operasi optimal, Train 3 akan meningkatkan produksi LNG Tangguh sebanyak 50% menjadi 11,4 Metrix Ton Per Annum (MTPA). Produksi gas Train 3 diprioritaskan untuk domestik.

"Sehingga dapat dipastikan kebutuhan gas domestik dapat terpenuhi secara keseluruhan serta menjadi salah satu tulang punggung dalam perjuangan industri hulu migas dalam mencapai target jangka panjang di tahun 2030, yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD)," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa tantangan yang dihadapi industri hulu migas masih membentang, tapi semua insan industri hulu migas telah memiliki komitmen yang kuat dan semangat perjuangan sebagaimana yang dicontohkan para pahlawan ketika merebut dan mempertahankan kemerdekaan. 

Baca Juga: Kementerian ESDM Wajibkan Badan Usaha Migas Laporkan Kegiatan Usahanya

“Kami telah menetapkan tekad bersama bahwa perjuangan industri hulu migas adalah bagaimana memenuhi kebutuhan energi nasional yang berkelanjutan. Para pejuang industri hulu migas telah menetapkan semangat dan tekad untuk meraih produksi 1 juta BOPD minyak dan 12 BSCFD gas sebagai kontribusi hulu migas bagi pembangunan nasional," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: