Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yuk! Mengenal Tari Geol Manis dan Walijamaliha Sambut Tamu Negara KTT ASEAN yang Tiba di Indonesia

Yuk! Mengenal Tari Geol Manis dan Walijamaliha Sambut Tamu Negara KTT ASEAN yang Tiba di Indonesia Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dua tarian khas Indonesia ditampilkan untuk menyambut para pimpinan negara-negara ASEAN dan delegasi saat tiba di bandara Soekarno-Hatta untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 pada 5-7 September 2023. Kedua tarian tersebut adalah Tari khas Betawi, Geol Manis, dan Tari Walijamaliha khas Banten.

Sambutan yang kental dengan budaya Indonesia ini menjadi daya tarik sendiri bagi tamu kehormatan. 

Baca Juga: 52 Startup Incar Peluang Bisnis di KTT ASEAN ke-43

Menteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno turut menyambut kedatangan pemimpin negara ASEAN tersebut di Bandara Soekarno–Hatta, Cengkareng, Banten.

“Selamat datang di Wonderful Indonesia," ucap Sandiaga kepada para kepala negara ASEAN, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (5/9/2023).

Kepala negara yang disambut oleh Sandiaga yakni Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet.

Diketahui, Tari Geol Manis Betawi adalah tarian tradisional yang berasal dari Jakarta yang menggambarkan kesenangan dan keceriaan anak-anak Betawi yang sedang bermain. Ciri khas dari tari tersebut adalah gerakan yang lincah dan penuh semangat.

Para penari, yang biasanya berjumlah genap, berpasangan. Penari Geol Manis biasanya mengenakan pakaian tradisional yang terdiri dari baju kebaya untuk perempuan dan baju koko untuk laki-laki. Pakaian ini dilengkapi pula dengan atribut hiasan seperti selendang, kain batik, dan topi.

Saat ditampilkan, tarian ini diiringi oleh musik khas Betawi seperti Tanjidor dan Gambang Kromong yang merupakan perpaduan alat musik seperti terompet, drum, dan beberapa alat musik tradisional lainnya.

Selain Tari Geol, para delegasi dan pimpinan ASEAN juga disambut dengan Tari Walijamaliha khas Banten. Tarian ini, yang biasanya dilakukan oleh para penari wanita, menggambarkan keanggunan dan kelembutan.  

Tarian itu, sejatinya, diciptakan untuk memperingati heroisme Nyi Ageng Serang, seorang pahlawan wanita dari Banten yang dikenal dengan keberaniannya melawan penjajah. Maka dari itu, gerakan dalam tari Walijamaliha melambangkan keanggunan dan keberanian. Gerakannya memang lemah lembut, tetapi di dalamnya terkandung semangat juang yang kuat.

Para penari Walijamaliha biasanya mengenakan pakaian tradisional Banten yang terdiri dari kebaya, selendang, dan kain batik. Kostum ini menggambarkan keanggunan wanita. Dengan diiringi oleh alat musik tradisional seperti gendang, suling, dan beberapa alat musik tradisional lainnya.

KTT ke-43 ASEAN yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta diikuti 22 negara. Sebanyak 11 negara di antaranya adalah anggota ASEAN yaitu Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, termasuk Timor-Leste. 

Selain itu sembilan negara mitra yang diundang seperti Republik Korea, India, Jepang, RRT, New Zealand, Kanada, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat (AS). Ditambah dua negara lain yaitu Bangladesh sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Cooks Island sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF). 

Indonesia juga mengundang organisasi internasional persatuan bangsa-bangsa (PBB), World Bank, International Monetary Fund (IMF), World Economic Forum, IORA, dan PIF.

Baca Juga: Inovasi Hadapi Polusi Jakarta, Begini Cara Presiden Jokowi Hijaukan Venue KTT ASEAN ke-43

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: