Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai ASEAN dan India perlu mengoptimalkan kolaborasi dalam memberantas kejahatan maritim, terutama di Kawasan Samudera Hindia.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato pembukaan KTT ke-20 ASEAN-India di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Baca Juga: Jokowi Soal Hasil Diskusi KTT ASEAN: Cina, Jepang dan Korea Dukung Pengembangan Ekosistem EV
"Kejahatan maritim harus kita tanggulangi, seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika dan juga Illegal Unregulated Unreported (IUU) Fishing," kata Jokowi.
"Kita harus mampu menjadikan lautan sebagai a sea of cooperation, bukan a sea of confrontation," tegasnya.
Jokowi menekankan, ASEAN dan India harus terus menjaga stabilitas dan kedamaiannya, dengan menghormati hukum internasional, mendorong habit of cooperation, dan membangun arsitektur kawasan yang inklusif.
Menurut Jokowi, stabilitas dan kedamaian ASEAN dan India adalah kunci untuk mewujudkan kawasan yang mampu menjadi epicentrum of growth.
"Kerjasama ASEAN dan India selama ini memang telah memberi manfaat nyata bagi rakyat. Namun kolaborasi ini masih perlu terus kita optimalkan," ungkapnya.
Apalagi, lanjut Jokowi, melihat potensi besar Samudera Hindia yang menghubungkan 33 negara, dengan 2,9 milyar jiwa, dan seperlima GDP dunia di 2025.
Baca Juga: Gala Dinner hingga Manjakan Tamu Dunia, Begini Kesimpulan Presiden Jokowi Soal KTT ASEAN ke-43
"Potensi kerjasama tersebut bisa kita dorong menuju ekonomi biru, konektivitas maritim dan sumber daya energi laut yang berkelanjutan," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement