Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Optimis Indonesia Emas 2045, Begini Upaya Ganjar Pranowo Atasi Stunting

Optimis Indonesia Emas 2045, Begini Upaya Ganjar Pranowo Atasi Stunting Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia emas menjadi wacana yang kembali naik setelah terdengar beberapa tahun lalu. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo dengan didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjadi rancangan nyata wacana tersebut. 

Meskipun begitu, Indonesia menghadapi tantangan besar terkait kualitas sumber daya manusia yang akan mempengaruhi bonus demografi. Salah satu tantangan tersebut adalah tingginya angka stunting. Melansir laman Sehat Negeriku, Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, angka prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 masih sebesar 21,6%. 

Baca Juga: Hadiah untuk Laos, Indonesia Bagikan Rahasia Mengebut Penurunan Stunting

Menghadapi fakta tersebut, Presiden Joko Widodo dalam Rapat Kerja Nasional BKKBN 25 Januari 2023 lalu menyampaikan bahwa akan menekan angka stunting hingga 14% pada tahun 2024. 

“Oleh sebab itu target yang saya sampaikan 14% di tahun 2024. Ini harus bisa kita capai, saya yakin dengan kekuatan kita bersama semuanya bisa bergerak. Angka itu bukan angka yang sulit untuk dicapai asal semuanya bekerja bersama-sama,” ucap Jokowi.

Senada dengan presiden, bakal calon presiden Ganjar Pranowo juga merasa yakin bahwa angka stunting dapat ditekan. Dirinya bahkan sangat optimis untuk mencapai 0%. 

“Persoalan stunting itu persoalan tahu dan tidak tahu,” kata Ganjar dalam channel YouTube Rhenald Kasali yang tayang pada 4 September 2023. Ketidaktahuan menurut Ganjar akan mempengaruhi perlakuan orang tua terhadap kehamilan, sehingga mempengaruhi pertumbuhan janin. 

Ibu hamil harus diperhatikan. Dasar ini menjadi acuan program yang pernah dibuat Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, yaitu Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG). Melansir laman resmi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, program dengan nama unik tersebut menjadi salah satu program unggulan. Pada dasarnya, program tersebut ditujukan untuk mengamati dan membantu gizi ibu hamil. 

Dengan adanya perhatian yang baik kepada ibu hamil, menurut Ganjar, masalah stunting dapat ditangani secara lebih cepat. Hal tersebut membuat perbaikan kondisi janin yang terancam stunting menjadi lebih mungkin dilakukan. 

“Ketika mereka lahir ada potensi (stunting) itu, kita hitung tiga bulan bisa ditangani,” sebut Ganjar ketika menjelaskan beberapa manfaat program 5NG kepada Rhenald Kasali. 

Baca Juga: Kunjungi Timika, Menko PMK Temukan Keluarga dengan 11 Anak yang Alami Stunting

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Amry Nur Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: