Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sektor Pulp dan Kertas Melambung Tinggi, Dua Emiten Indonesia Ini Jadi Incaran Investor

Sektor Pulp dan Kertas Melambung Tinggi, Dua Emiten Indonesia Ini Jadi Incaran Investor Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sektor industri pulp dan kertas Indonesia tengah menyaksikan pertumbuhan yang menggembirakan seiring dengan peningkatan ekspor yang signifikan.

Founder dan CEO Emtrade, Ellen May menjelaskan bahwa peningkatan ekspor sebesar 17% untuk pulp dan 12% untuk kertas daur ulang pada perdagangan awal September 2023 ini.

“Sektor pulp and paper ini menarik sekali ya terjadi peningkatan ekspor, tetapi juga berpotensi kenaikan harga pulp,” jelas Ellen, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Selasa (12/9/2023).

Baca Juga: Kenaikan Harga Saham AMMN Tidak Wajar, Bursa Pantau Habis Emiten Tambang Milik Salim Group Ini

Kenaikan ekspor ini menjadi berita baik bagi sektor pulp dan kertas di Indonesia, tetapi ada juga potensi kenaikan harga pulp yang harus dipertimbangkan. Pasokan bahan baku utama, yaitu blackhead chemical pulp, mengalami gangguan pasokan yang bisa berdampak pada ketersediaan dan harga pulp.

Ada indikasi bahwa persediaan produsen kraf kayu keras global akan habis pada kuartal III dan IV tahun 2023, terutama karena meningkatnya permintaan dari China selama periode festival pertengahan musim gugur.

Konsumsi pulp di China sendiri berkontribusi sekitar 33-36% terhadap pasokan pulp di pasar global. Oleh karena itu, setiap perubahan dalam permintaan di China dapat berdampak besar pada pasar pulp global.

Ellen mengamati bahwa saham sektor pulp dan kertas Indonesia, seperti PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), menunjukkan kinerja yang menarik.

“Aku sih sangat tertarik sekali untuk investasi value investing di INKP dan TKIM ini,” ujar Ellen.

Valuasi INKP menunjukkan PE Forward sebesar 4,4 kali di tahun 2024, dibandingkan dengan Price Earnings Ratio (PER) sebesar 13,7 kali. Menurut Ellen, valuasi ini murah dan menarik bagi investor besar.

“Menurut aku, INKP valuasinya masih murah sekali. Sekarang kan PE baru di 4,4 kali, kalau misalkan PE mahalnya di 10,2 kali, itu berarti angka take profit atau angka target PE-nya itu sekitaran 22.000-an,” tuturnya.

Selain valuasinya yang menguntungkan, INKP telah berhasil meningkatkan efisiensi biaya produksinya dan menghadapi gangguan pasokan yang dapat membatasi pasokan pulp. Faktor ini juga membuat INKP menjadi pilihan menarik bagi investor.

Lebih lanjut, tentang PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), Ellen menjelaskan bahwa pergerakan sahamnya juga menunjukkan pola yang menarik.

“TKIM juga bagus pattern-nya, tapi sempat mencapai breakout di Rp8.275 dan bisa melanjutkan tren naiknya,” tambahnya. 

Baca Juga: Emiten Unilever 101: Menyoroti Kinerja Perusahaan Sampai Rasio Keuangan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: