Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenaikan Harga Saham AMMN Tidak Wajar, Bursa Pantau Habis Emiten Tambang Milik Salim Group Ini

Kenaikan Harga Saham AMMN Tidak Wajar, Bursa Pantau Habis Emiten Tambang Milik Salim Group Ini Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada 7 Juli 2023 lalu terus melaju kencang. Melansir RTI, saham perusahaan tambang milik Salim Group ini sejak IPO hingga saat ini telah terbang 3.745 poin atau 213,39%. Jika saat IPO perseroan menawarkan saham di level Rp1.695 per lembar saham, kini harganya sudah mencapai Rp5.500 per lembar saham. 

Kenaikan yang signifikan pada saham AMMN, menarik perhatian PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku regulator di pasar modal. BEI menyatakan bahwa kini tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham AMMN. 

Baca Juga: Terus Menanjak, Saham AMMN Diprediksi Bakal Terbang ke Rp1.850-1.860 di Kuartal III 2023

Kepala Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono mengungkapkan bila telah terjadi peningkatan harga saham AMMN yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA). 

“Pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukan adanya pelanggaran terhadap peraturan di pasar modal,” ujar Aji, Jakarta, Senin (11/9/2023). 

Menurut Aji, informasi terakhir yang disampaikan AMMN kepada BEI pada tanggal 5 September 2023 mengenai laporan bulanan registrasi pemegang efek.

Baca Juga: Bos Bursa Ungkap Kapitalisasi Pasar Cetak Rekor Setelah Tembus ke Angka Rp10 Ribu Triliun

Dengan adanya UMA terhadap saham AMMN, Aji menghimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa. 

Kemudian, investor juga diminta untuk encermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum
mendapatkan persetujuan RUPS. 

“Investor juga harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan
pengambilan keputusan investasi,” pungkas Aji. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: