Visi Keberlanjutan Akan Diminati, Efek Rakyat Indonesia Puas Terhadap Kinerja Jokowi
Tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi tetap berada di posisi sangat tinggi. Temuan survei Voxpopuli Research Center menunjukkan sebanyak 81,5 persen publik merasa puas dipimpin Jokowi, di antaranya 7,2 persen merasa sangat puas.
Kepuasan publik naik tipis dari bulan Juni, sekaligus mencetak rekor tertinggi dengan bertahan pada batas psikologis di atas 80 persen. Sementara itu yang merasa tidak puas hanya 16,1 persen, di antaranya 0,9 persen tidak puas sama sekali, dan tidak tahu/tidak jawab 2,4 persen.
Baca Juga: Airlangga Lapor Jokowi: 161 PSN Senilai Rp1.134,9 Triliun Rampung!
Tingginya tingkat kepuasan publik juga makin memperkuat pengaruh Jokowi dalam menentukan konstelasi Pilpres. Semua capres yang ingin berlaga mau tidak mau harus memperhitungkan faktor Jokowi untuk turut mencicipi kue elektoral.
“Kepuasan publik yang sangat tinggi terhadap Jokowi membuat semua capres berebut untuk turut menikmati faktor Jokowi dalam Pilpres,” ungkap peneliti senior Voxpopuli Research Center Prijo Wasono dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, pada Kamis (14/9).
Menurut Prijo, sejauh ini rivalitas sengit berlangsung di antara dua kubu capres yang sama-sama mengklaim berada di kubu keberlanjutan. “Baik Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo menjadi pendukung kuat dilanjutkannya program-program Jokowi,” lanjut Prijo.
Setelah bergabung dalam pemerintahan Jokowi periode kedua, Prabowo yang diberi posisi Menteri Pertahanan berbalik arah mendukung pemerintah. Gerindra sebagai partai pengusung Prabowo menjadi partai kedua terbesar di dalam koalisi pemerintahan.
Sedangkan Ganjar diusung oleh PDIP, partai yang sama dengan Jokowi dan memenangkan pemilu dua kali berturut-turut. Ganjar sebelumnya menjabat gubernur Jawa Tengah selama periode, basis kuat PDIP hingga dijuluki sebagai kandang banteng.
Belakangan Anies Baswedan yang menjadi figur antitesis terhadap pemerintahan Jokowi malah menggandeng Muhaimin Iskandar, ketua umum PKB yang anggota koalisi pemerintah. Anies sendiri dideklarasikan pertama sebagai capres oleh Nasdem, juga bagian dari koalisi pemerintah.
Baca Juga: Jajal Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Presiden Jokowi: Tembus 350 Km/Jam!
Ketua umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang digadang-gadang sebagai cawapres justru tercoret. PKS yang sama-sama di kubu oposisi bersama Demokrat juga merasa tidak nyaman dengan masuknya PKB ke dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement