Visi Keberlanjutan Akan Diminati, Efek Rakyat Indonesia Puas Terhadap Kinerja Jokowi
Demokrat yang memutuskan keluar dari kubu Anies juga mendesak nama Koalisi Perubahan diganti. Tarik-menarik soal narasi perubahan dan masuknya Cak Imin (PKB) mencerminkan terjadinya pergeseran semangat perubahan di tubuh koalisi pengusung Anies.
Anies yang sebelumnya paling gencar menyuarakan perubahan nyatanya harus berhitung juga dengan besarnya faktor Jokowi. “Agenda perubahan yang ditawarkan Anies cenderung hanya akan menjadi retorika untuk mempertahankan diferensiasi dari capres lain,” tandas Prijo.
Baca Juga: Jokowi Puji Kinerja Menteri Hadi Selesaikan Sertifikasi 106 Juta Bidang Tanah
Tantangan juga dihadapi oleh Prabowo dan Ganjar yang sama-sama pendukung kuat keberlanjutan. “Kedekatan Jokowi dengan Prabowo menciptakan kompleksitas dalam relasi Jokowi dengan Ganjar dan PDIP sebagai partai pengusung,” tegas Prijo.
Tingginya elektabilitas Prabowo menunjukkan bahwa bekas rival Jokowi dalam dua Pilpres itu justru lebih banyak mendapatkan efek elektoral dari faktor Jokowi. Arah dukungan Jokowi juga tercermin dalam dukungan partai-partai pemerintah seperti Golkar dan PAN terhadap Prabowo.
“Mobilisasi dukungan dari para relawan Jokowi yang kini berganti baju menjadi pendukung Prabowo menciptakan nuansa yang berbeda dari Pemilu 2014 dan 2019, ketika euforia relawan meledak saat capres dari PDIP dideklarasikan,” terang Prijo.
Ganjar yang dikesankan sebagai petugas partai memunculkan sentimen negatif di mata publik. Jokowi relatif mampu membangun independensi terhadap elite politik, dan kini malah menjelma menjadi kingmaker setelah tidak bisa lagi berlaga pada Pilpres mendatang.
“Publik mempertanyakan apakah Ganjar jika terpilih sebagai presiden bisa mempertahankan keberlanjutan program Jokowi, tanpa intervensi dari Megawati dan elite PDIP yang mengusungnya,” pungkas Prijo.
Baca Juga: Presiden Jokowi Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan KA Feeder, KAI Bakal Kawal Operasional KCJB
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 1-7 September 2023, kepada 1200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement