Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jajal Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Presiden Jokowi: Tembus 350 Km/Jam!

Jajal Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Presiden Jokowi: Tembus 350 Km/Jam! KCJB yang ditumpangi Presiden dan rombongan tersebut melaju secara perlahan mulai dari kecepatan 50 km/jam hingga kecepatan maksimal 350 km/jam. | Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Barat, pada Rabu (13/03/2023). Pada kunjungan kali ini, Kepala Negara menggunakan moda transportasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sekaligus melakukan uji coba sebelum diresmikan pengoperasiannya.

KCJB yang ditumpangi Presiden dan rombongan berangkat pada sekira pukul 08.57 WIB. Kereta cepat pertama di Indonesia tersebut melaju secara perlahan mulai dari kecepatan 50 km/jam hingga kecepatan maksimal 350 km/jam.

Baca Juga: Turun Mendukung Konektivitas Kereta Cepat Jakarta Bandung, Ini Solusi KAI Daop 2

"Saya sudah empat kali datang ke proyeknya kereta cepat, tapi baru pertama kali tadi mencoba. Nyaman, pada kecepatan 350 km/jam tadi tidak terasa goncangan sama sekali, baik saat saya duduk maupun saat saya berjalan," ujar Presiden Jokowi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/9/2023).

Usai menempuh perjalanan selama 30 menit, Presiden dan rombongan tiba di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, pukul 09.27 WIB. Presiden kemudian turun dari KCJB dan melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, dengan menggunakan kereta api pengumpan atau feeder.

Presiden Jokowi berharap saat kereta api cepat ini beroperasi, ada perpindahan masyarakat menggunakan transportasi umum, baik LRT, MRT, TransJakarta, maupun kereta api cepat. Karena kerugian akibat kemacetan mencapai Rp100 triliun di wilayah Jabodetabek dan Bandung.

"Kita harapkan akan ada perpindahan dari penggunaan mobil pribadi ke kereta cepat, ke LRT, ke MRT, dan ke Transjakarta, sehingga kemacetan di jalan bisa dikurangi, polusi bisa dikurangi. Kita arahnya ke situ. Karena setiap tahun kita kehilangan lebih dari Rp100 triliun per tahun karena kemacetan di Jabodetabek dan Bandung," ujar Presiden.

Baca Juga: 'Rumah Kereta Cepat' jadi Pusat Edukasi dan Budaya Kereta Api Kecepatan Tinggi

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: