Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Teten Dorong Industri Furnitur Lokal Terlibat di IKN

Menteri Teten Dorong Industri Furnitur Lokal Terlibat di IKN Kredit Foto: Kemenkop UKM

Pasar Potensial

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Dedy Rochimat menyatakan, pasar furnitur dan kerajinan dunia merupakan pasar potensial bagi Indonesia. Pada 2022, pasar itu mencatat pendapatan sebesar 695 miliar dolar AS, diprediksi meningkat menjadi 766 miliar dolar AS pada akhir 2023.

Baca Juga: Teten: Kebijakan Transformasi Digital Harus Mampu Lindungi Ekonomi Domestik

"Industri furnitur Indonesia saat ini baru mencatat pendapatan sebesar 2,8 miliar dolar AS pada 2022. Secara ranking global, menempatkan Indonesia di urutan ke-17 dan keempat di regional Asia, di bawah China, Vietnam, dan Malaysia," kata Dedy.

Padahal, kata Dedy, industri furnitur dan kerajinan memiliki banyak manfaat. Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, industri ini pun menjadi penghasil devisa yang kuat, serta mempunyai nilai tambah tinggi, karena rantai nilai yang panjang dan keunggulan sumber daya alam.

"Kita memiliki hutan produksi seluas 68 juta hektare. Kita produsen 85 persen rotan dunia dan nomor tiga produsen bambu terbesar setelah China dan India," ujarnya.

Bahkan, industri furnitur atau mebel, juga menyerap tenaga kerja cukup besar hingga 500 ribu per 2021. Itu karena industri ini termasuk dalam padat karya. Industri tersebut juga turut menciptakan efek luas atau multiplier effect bagi industri lainnya.

Selain juga berkontribusi dalam menggerakkan sektor industri lain lewat berbagai produk bahan baku dan bahan pendukung yang dibutuhkan dalam menghasilkan produk mebel.

Baca Juga: Otorita IKN: IKN Nusantara Ekonominya akan Tumbuh Disokong Balikpapan dan Samarinda!

"Setelah pandemi berakhir dan perdagangan lintas negara sudah mulai lancar kembali, maka sudah saatnya bagi kita untuk mendorong produksi mebel dan kerajinan, baik untuk pasar ekspor maupun kebutuhan pasar dalam negeri," ujar Dedy.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: