Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berantas Stunting, Muhadjir Ingatkan Para Ibu Pentingnya Protein Hewani

Berantas Stunting, Muhadjir Ingatkan Para Ibu Pentingnya Protein Hewani Kredit Foto: Kemenko PMK
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan para ibu akan pentingnya mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi. Khususnya protein hewani bagi anak-anak balita untuk mencegah terjadinya stunting, juga untuk konsumsi ibu hamil.

Hal ini disampaikannya saat berdialog dengan warga di Aula Kantor Desa Sekarwangi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu (13/09/2023). 

"Jadi untuk para ibu-ibu baik yang sedang hamil atau memiliki anak bayi wajib mengkonsumsi makanan yang mengandung protein hewani bisa dari telur, daging ayam, maupun ikan," jelas Muhadjir dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/9/2023).

Baca Juga: Soal Isu Dicalonkan Jadi Cawapres, Muhadjir: Saya Tidak Ikut Cawe-cawe!

Muhadjir mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Desa Sekarwangi dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstremnya. Sebagai informasi, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sukabumi sebesar 0,78 persen dan angka prevalensi stuntingnya sebesar 27,5 persen.

Khusus di Desa Sekarwangi sendiri, jumlah keluarga miskin ekstrem di Desil 1 Data P3KE sebanyak 163 keluarga serta memiliki 19 balita stunting. Muhadjir mengajak masyarakat yang termasuk golongan menengah ke atas dapat membantu warga miskin ekstrem dan stunting di sekitarnya.

"Juga mereka-mereka golongan yang mampu supaya memberi santunan kepada yang miskin dan balita stunting atau keluarga dengan risiko stunting dengan cara menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), sehingga nanti setiap bulannya bisa memberikan bantuan," jelasnya.

Muhadjir berharap seluruh stakeholder dapat bersinergi dan berkolaborasi secara bersama untuk menghapus Kemiskinan Ekstrem (KE) dan stunting sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo, yaitu nol persen tahun 2024 untuk KE dan 14% tahun 2024 untuk stunting.

"Perusahaan sekitar wilayah dapat diimbau oleh Pak Bupati, Pak Camat, maupun Kepala Desanya untuk bisa diajak memerangi stunting dan kemiskinan ekstrem di masing-masing daerahnya. Dalam mencegah stunting, para kader dapat memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan gizi. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan seorang ibu agar terjadi perubahan perilaku," lanjutnya.

Pada dialog tersebut turut hadir perwakilan dari Bumil KEK, Catin, keluarga dengan risiko stunting dan KE, TPPS, kader, bidan, kepala desa, TPK, ahli gizi, keluarga balita stunting, remaja anemia, PKK, PKH dan dihadiri pula Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Maskur Alawi, Camat Cibadak Abdul Naafi AR, dan Kepala Desa Sekarwangi Abeng Baenuri beserta jajarannya.

Bersamaan dengan kunjungan juga dilakukan peninjauan oleh tim dari Kemenko PMK ke salah satu Posyandu Cemara 07 yang sedang berlangsung. Ada dua balita stunting, yang saat ini sedang didampingi dalam penanganannya dengan pemberian makanan lokal serta edukasi pola asuh ke orangtuanya. Jumlah balita keseluruhan ada 60, Bumil KEK tidak ada, dan Bumil lima orang. Posyandu tersebut baru berjalan sejak Januari 2023 dengan lima kader yang sudah mengikuti pelatihan.

Baca Juga: Nasabah PNM Geluti Urban Farming Bantu Program Cegah Stunting

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: