PT Link Net Tbk (LINK) memperoleh tambahan fasilitas kredit investasi sebesar Rp3 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Presiden Direktur LINK, Marlo Budiman mengungkapkan bahwa perseroan telah menandatangani perubahan pertama atas perjanjian kredit dengan BCA.
“Kredit investasi senilai Rp3 triliun tersebut memiliki jangka waktu pinjaman 5 tahun,” jelas Marlo, dalam keterbukaan informasi, di Jakarta, Senin (18//9/2023).
Lebih lanjut Marlo menyebutkan jika dana Rp3 triliun tersebut akan digunakan perseroan untuk membiayai pembangunan 1 juta home pass termasuk infrastruktur pendukungnya dan kebutuhan umum Perseroan.
“Transaksi dilakukan untuk membiayai pembangunan 1 juta home pass termasuk infrastruktur pendukungnya, modal kerja dan mendukung kegiatan usaha Perseroan, dimana Transaksi tidak memberikan dampak negatif bagi kondisi keuangan Perseroan,” terangnya.
Baca Juga: e-Fishery Terima Investasi Senilai Rp1 Triliun dari Bank Pinjaman Pertanian asal Jepang
Sebelumnya diketahui bahwa XL Axiata dan Link Net terus memperkuat sinergi untuk mewujudkan percepatan penetrasi pasar layanan Fixed Broadband (FBB) dan Fixed Mobile Convergence (FMC) di Indonesia dengan pembangunan jaringan 1 juta homes passed (sambungan rumah) di sejumlah kota/kabupaten di Indonesia.
Presiden Direktur & CEO Link Net, Marlo Budiman mengatakan pengembangan jaringan telah dimulai dan masih sesuai target untuk membangun 1 juta Fiber-To-The-Home (FTTH) home passed tambahan di tahun mendatang.
“Hal ini merupakan langkah awal untuk menambah 5 juta FTTH homes passed tambahan ke jaringan kami dalam lima tahun mendatang,” ujar Marlo.
Marlo menambahkan, bermitra dengan XL Axiata pasca-akuisisi sejalan dengan strategi Link Net untuk transformasi bisnis.
Baca Juga: Soal Merger dengan XL Axiata, Smartfren Tegaskan Terbuka untuk Konsolidasi
“Hal ini sejalan dengan strategi Link Net untuk mentransformasi bisnis menjadi perusahaan infrastruktur yang akan mengoperasikan jaringan fiber akses terbuka yang dapat digunakan oleh berbagai ISP di Indonesia. Melalui jaringan Link Net, kami akan menciptakan peluang bagi puluhan juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan akses internet berkecepatan tinggi dan memperoleh manfaat dari hal tersebut,” jelas Marlo.
Pasca-akuisisi, XL Axiata dan Link Net sempat meluncurkan layanan konvergensi pada Oktober 2022. Wujudnya melalui produk kolaborasi First Media dan XL yang menggabungkan layanan internet berkecepatan tinggi tanpa batasan kuota, konten streaming, TV kabel serta penyimpanan online milik First Media dengan Paket Kuota Bersama XL, yaitu layanan data internet berkuota besar.
XL Axiata pun terus mengenalkan layanan konvergensi kepada masyarakat, sekaligus meningkatkan manfaatnya menjadi operator konvergensi terdepan di Indonesia.
Hingga akhir kuartal pertama 2023 ini, tingkat penetrasi layanan konvergensi XL Axiata telah mencapai sebesar 44% dimana pelanggan XL Home telah beralih menjadi pelanggan XL SATU, sebagai kuatnya permintaan atas produk konvergensi ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement