PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (Sinarmas MSIG Life) menyatakan bahwa perseroan berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan melalui transformasi dan implementasi fase pertama strategi jangka menengah GREAT 2025 (Grow Sustainable Business , Excellent Services, As Trusted Partner).
“Kami melanjutkan strategi fase kedua pada 2023 yang berfokus pada pertumbuhan bisnis ritel, peningkatan profitabilitas dan efisiensi hasil operasional untuk mewujudkan aspirasi kami menjadi Perusahaan asuransi jiwa Jepang nomor satu di Indonesia,” ujar Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life, Wianto Chen, di Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Lebih lanjut Wianto menuturkan bila optimisme perusahaan ditopang dengan menguatnya sektor keuangan yang terlihat dari ekonomi Indonesia yang tumbuh positif dan konsisten tumbuh di atas 5% selama 7 kuartal, serta literasi masyarakat terhadap asuransi jiwa juga meningkat.
“Kondisi ini memberikan prospek yang cerah bagi industri asuransi jiwa. Meskipun terdapat ketidakpastian ekonomi global serta perubahan beberapa regulasi menjadi tantangan yang harus dihadapi, Perusahaan terus menciptakan momentum pertumbuhan yang sehat dengan strategi yang tepat,” terangnya.
Baca Juga: Sinarmas MSIG Life Bayarkan Rp1,3 Triliun Total Klaim dan Manfaat Sepanjang Semester 1 2023
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sinarmas MSIG Life, Herman Sulistyo, menjelaskan bila perusahaan berhasil menjalankan strategi diversifikasi dan diferensiasi pada kanal distribusi maupun lini usaha. Dari kanal distribusi, pendapatan perusahaan dari keagenan berhasil tumbuh 257% secara YoY di 2022, mencapai 21% dari total pendapatan bisnis baru perusahaan. Dengan capaian ini, kanal distribusi keagenan bisa menjadi tulang punggung bisnis perusahaan bersama dengan kanal bancassurance.
“Sementara itu, sepanjang semester 1 2023, kontribusi yang berasal dari premi reguler sebesar 61%, sejalan dengan strategi perusahaan untuk tumbuh berkelanjutan,” jelas Herman Sulistyo, Direktur Sinarmas MSIG Life.
Perusahaan tercatat mengantongi total laba bersih di 2022 tumbuh sebesar 398% YoY didukung dengan rasio solvabilitas yang kuat mencapai 2.528%, jauh di atas persyaratan minimum regulator sebesar 120%.
Keberhasilan ini terjadi berkat inovasi produk menjawab kebutuhan masyarakat yang kian beragam serta layanan digital guna meningkatkan kualitas pelayanan nasabah, yang dihadirkan sepanjang 2022 – 2023.
Kemudian, Direktur Sinarmas MSIG Life, Andrew Bain, mengungkapkan, jika secara keseluruhan, Perusahaan telah melakukan digitalisasi terkait peningkatan layanan nasabah, diantaranya percepatan proses verifikasi E-SPAJ menjadi polis hanya dalam 18 menit.
“Perusahaan juga melakukan percepatan pemrosesan kode agen hanya 5 menit melalui aplikasi ORION, fitur biometric verification, hingga memperbanyak metode pembayaran untuk mempermudah nasabah dalam bertransaksi polis,” ungkapnya.
Baca Juga: Terlindungi saat Harus Rawat Inap, Sinarmas MSIG Life Perkenalkan Smile Medika Ultimax
Sebagai bagian dari ekosistem kesehatan, Perusahaan juga telah meluncurkan website My Health Risk Score – situs pertama di Indonesia yang dapat memprediksi risiko kesehatan secara personal hanya dalam 3 menit. Situs ini dapat diakses oleh seluruh masyarakat secara mudah dan gratis.
Seperti yang telah diumumkan pasca Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bulan Juli lalu, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (Sinarmas MSIG Life) akan melakukan perubahan nama dan logo menjadi PT MSIG Life Indonesia Tbk (MSIG Life) serta alamat Perusahaan. Hal ini merupakan rencana jangka menengah Perusahaan seiring dengan mayoritas kepemilikan saham Perusahaan oleh Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd. (MSI) sejak tahun 2019. Perubahan ini akan dilaksanakan setelah proses dari regulator selesai.
Didukung oleh Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd. (MS&AD Group) dan berkolaborasi dengan MSIG Indonesia, Perusahaan berkomitmen dalam keberlanjutan Lingkungan Hidup, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) melalui beragam inisiatif program CSR maupun peningkatan tata Kelola dengan implementasi J-SOX (Japan – Sarbanese Oxley) sebagai instrumen standar dari Jepang untuk pelaksanaan kontrol internal yang ketat dalam pelaporan keuangan.
“Dalam kondisi yang penuh tantangan, Perusahaan terus mengakselerasi pertumbuhan berkelanjutan di berbagai pilar. Kami percaya masa depan industri asuransi jiwa masih cerah dan memiliki peluang besar. Industri asuransi jiwa sedang berada di momen yang tepat untuk meningkatkan penetrasi pasar. Untuk itu, Perusahaan harus jeli menangkap peluang melalui strategi bisnis yang tepat sehingga senantiasa mampu mewujudkan komitmen sebagai Trusted Partner for Life,” tutup Wianto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement