Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prabowo Turun Menyoret Caleg Gerindra Eks Napi Korupsi

Prabowo Turun Menyoret Caleg Gerindra Eks Napi Korupsi Kredit Foto: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto mengaku telah mencoret dua nama eks napi korupsi yang mendaftarkan diri sebagai caleg Partai Gerindra.

"Dua calon itu sudah saya coret," kata Prabowo dalam acara talk show bertajuk 3 Bacapres Bicara Gagasan di Universitas Gajah Mada yang diikuti secara virtual, Yogyakarta, pada Selasa (19/9/2023).

Baca Juga: Buka Suara Soal Isu Cekik Wakil Menteri, Prabowo: 'Muka Saya Muka Kudeta Kali Ya?'

Prabowo menegaskan, Partai Gerindra tidak memberikan toleransi pada segala tindak pidana korupsi. Berdasarkan hal tersebut, dia menegaskan bahwa kader itu telah dicoret dari daftar caleg Partai Gerindra.

"Sudah saya coret. Coret. Tidak ada toleransi untuk korupsi di partai Gerindra," tegasnya.

Prabowo sendiri mengaku, terdapat belasan ribu caleg yang mendaftarkan diri di Partai Gerindra. Bertumpuknya caleg pendaftar, kata dia, sering kali proses seleksi pencalegan luput dari eks napi korupsi.

"Karena calon legislatif kita saya kira berapa belas ribu calon, kadang-kadang verifikasinya lolos begitu ya," jelasnya.

Prabowo pun menuturkan, pemberantasan korupsi di Indonesia sudah menunjukan hasil yang positif. Pasalnya, hukum pidana yang dinilai cukup lama dan penyitaan aset dinilai mampu memberikan efek jera pada pelaku.

Kendati demikian, Prabowo tak menyangkal banyaknya publik yang berharap pelaku korupsi dihukum lebih berat, yakni hukuman mati sebagaimana yang diberlakukan Tiongkok. Meski begitu, dia menilai hukuman tersebut pun tidak langsung menghilangkan korupsi.

Baca Juga: Dinilai Paling Berdaulat, Prabowo Diprediksi Pemimpin Pilihan Rakyat di Pilpres 2024

"Ternyata orang kalau nekat, ya nekat aja. Di Tiongkok sudah ada hukuman mati masih ada korupsi yang besar-besaran di sana," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: