Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ifmac dan Woodmac 2023 Dorong Industri Mebel dan Perkayuan di Indonesia

Ifmac dan Woodmac 2023 Dorong Industri Mebel dan Perkayuan di Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pameran permesinan kayu dan komponen manufaktur furnitur terbesar di Indonesia, IFMAC & WOODMAC dibuka hari ini dan akan berlangsung selama empat hari hingga 23 September 2023 di Jakarta International Expo, Kemayoran. IFMAC & WOODMAC menawarkan peluang bisnis eksklusif di industri furnitur Indonesia yang semakin berkembang. 

Diselenggarakan oleh PT Wahana Kemalaniaga Makmur (WAKENI), IFMAC & WOODMAC memiliki rekam jejak yang terkenal sebagai pameran dagang paling sukses di Indonesia yang didedikasikan untuk industri furnitur. Pameran IFMAC & WOODMAC menjadi platform solusi satu atap yang terintegrasi untuk bisnis manufaktur furnitur dan pengerjaan kayu di Indonesia dan Asia Tenggara untuk memenuhi kebutuhan produksi berkualitas tinggi dengan menghadirkan para peserta pameran dari perusahaan-perusahaan internasional yang memiliki jangkauan yang luas.

Dengan kehadiran 225 perusahaan internasional dan lokal akan menarik para pengunjung pameran untuk melihat beragam produk pameran meliputi mesin, perekat, pelapis, cat, perlengkapan dan peralatan, bahan kayu serta panel kayu perantara, pemrosesan kayu, solusi perawatan permukaan, komponen dekoratif, busa dan pelapis, dan banyak bagian terkait lainnya yang diperlukan untuk pembuatan furnitur.

Menurut Sofianto Widjaja, Direktur WAKENI, pemimpin bisnis lokal dan pasar internasional akan berkumpul di IFMAC & WOODMAC, menyoroti posisi Indonesia yang semakin berkembang sebagai pusat pengembangan industri furnitur global. Pameran dagang ini akan mendorong investasi untuk inovasi dan kemajuan teknologi di Indonesia sehingga memicu pertumbuhan industri furnitur sebagai penggerak ekonomi utama bagi negara. 

IFMAC & WOODMAC tahun ini akan menampilkan 60% peserta dari edisi pameran sebelumnya, seperti Felder Group Indonesia, Eu Nian Precision Technolgy, Alpha Utama Mandiri, Maju Adil Sejahtera, Maris Dwijaya, Bahtera Sukses Abadi, Neu Tech, China National Forestry Machinery Association (CNFMA), Lunjiao Woodworking Machinery Association, Qualitech Indopiranti, Propan Raya, Ekamant Indonesia, Cabinet Vision South East Asia, Coral S.P.A, Plytec Oy, Global Timber, dan lain – lainnya, dari Indonesia, Malaysia, Singapore, China, Jerman, Finlandia, Turki, USA, Canada, French, Hong Kong, Taiwan dan Italia, serta menampilkan 40% perusahaan – perusahaan yang perdana bergabung di pameran IFMAC WOODMAC dari berbagai negara, seperti Thailand, Slovenia, India, Luxembourg dan lain-lainnya. Perpaduan yang baik antara merek industri terkenal dan pemasok baru yang akan memberikan pilihan produk yang lebih luas, seperti aplikasi perangkat lunak yang membantu proses produksi berteknologi tinggi, rangkaian perekat baru, mesin pengerjaan kayu, dan beragam solusi lainnya yang sesuai dengan permintaan pelanggan.

Industri manufaktur furnitur Indonesia terus mengalami pertumbuhan positif karena bisnis telah mendapatkan kembali momentum operasional dan penjualan pasca pandemi. Salah satu area yang bertumbuh adalah penjualan e-commerce furnitur, karena semakin banyak konsumen beralih ke belanja online yang menyebabkan peningkatan permintaan akan produk furnitur yang terjangkau dan berkualitas tinggi, yang dapat dibeli secara online dan dikirim ke rumah tepat waktu. Banyak produsen furnitur Indonesia telah menanggapi tren ini dengan memperluas saluran penjualan online mereka dan berinvestasi dalam pemasaran omnichannel untuk meningkatkan layanan mereka.

Area pertumbuhan lainnya adalah produksi furnitur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pandemi telah meningkatkan kesadaran tentang masalah lingkungan, dan meningkatkan permintaan yang lebih besar akan produk ramah lingkungan. Banyak produsen furnitur Indonesia telah menerapkan praktik produksi berkelanjutan, menggunakan bahan ramah lingkungan, dan mempromosikan produk mereka sebagai produk ramah lingkungan. Secara keseluruhan, tantangan sebelumnya yang dihadapi oleh industri manufaktur furnitur Indonesia, yaitu adanya gangguan pada rantai pasokan dan perlambatan permintaan global, telah menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan dan inovasi.

Menurut Abdul Sobur, Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), nilai jual unik Indonesia sebagai pemasok pasar furnitur global berakar pada sumber daya alamnya, tenaga kerja terampil, harga kompetitif, keragaman budaya, dan produksi berkelanjutan. Sumber daya alamnya yang melimpah dengan ragam kayu yang sangat dicari di pasar furnitur global karena daya tahan, keindahan, dan karakteristiknya yang unik. Dengan pengrajinnya yang terampil, furnitur buatan Indonesia banyak dicari karena presisi dan desainnya yang kreatif, selain karakteristiknya yang berkualitas tinggi dan harga bersaing yang dapat diproduksi lebih baik dengan teknologi global terkini. 

Mengingat kesadaran akan produksi yang berkelanjutan, produsen furnitur Indonesia sangat menekankan praktik produksi yang berkelanjutan, termasuk penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan pengelolaan hutan yang bertanggung jawab. Hal ini telah membantu membedakan produk furnitur Indonesia di pasar global dan menarik konsumen yang sadar lingkungan. Pasar furnitur Indonesia berkembang pesat, didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan peningkatan ekspor. Pelaku usaha akan terus mengevaluasi potensi permintaan produknya di pasar Indonesia, serta potensi ekspor ke negara lain, beberapa di antaranya menjadi alasan yang memotivasi para pelaku industri untuk bergabung pada pameran IFMAC & WOODMAC.

Ketua Indonesian Sawmill and Wood Working Association (ISWA), H.M Wiradadi Soeprayogo juga mengatakan, industri furnitur Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar, dan berkomitmen untuk mendukung perkembangannya melalui kemitraan strategis dan kolaborasi bersama dengan WAKENI dalam penyelenggaraan IFMAC WOODMAC Dengan diperkenalkannya teknologi canggih dan solusi inovatif dari perusahaan global, sehingga dapat meningkatkan daya saing bisnis furnitur lokal, sekaligus menciptakan peluang baru untuk investasi, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi. 

“Dengan injeksi teknologi, industri manufaktur furnitur Indonesia mampu memberikan produk ramah lingkungan berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen yang terus berkembang di seluruh dunia,” jelas Wiradadi. 

Kolaborasi antara produsen, desainer, dan pemasok furnitur internasional akan membantu produsen furnitur Indonesia untuk mengakses teknologi terbaru, tren desain, dan jaringan distribusi yang dapat mendukung pertumbuhan dan ekspansi mereka. Untuk memfasilitasi pertukaran bisnis yang bermakna IFMAC & WOODMAC 2023 akan menampilkan 225 perusahaan dari 22 negara dan mengundang 15.000 pengunjung. Pameran akan dilengkapi dengan beberapa kegiatan seminar oleh asosiasi industri yang akan berbagi wawasan tentang tren pasar dan perkembangan teknologi terkini. Pendaftaran pengunjung sudah dibuka untuk pelaku industry perdagangan internasional, ritel perusahaan, dan semua orang yang terlibat dalam perdagangan furnitur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: