Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Monash University, Indonesia dan PLN Berkolaborasi Perkuat Kapasitas SDM Hadapi Transisi Energi

Monash University, Indonesia dan PLN Berkolaborasi Perkuat Kapasitas SDM Hadapi Transisi Energi Kredit Foto: Monash University, Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Monash University dan PT PLN (Persero) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memulai perjalanan transformatif dalam meningkatkan kapabilitas karyawan perusahaan listrik milik negara ini guna memberdayakan mereka dalam mengarungi masa transisi energi di Indonesia.

Bertempat di Kantor Pusat PLN di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, penandatanganan nota kesepahaman ini menyepakati rancangan program peningkatan kapasitas melalui berbagai inisiatif yang relevan dengan upaya transisi energi, termasuk skema pembayaran khusus untuk pendidikan formal serta penelitian bersama dan pelaksanaan program pelatihan sesuai kebutuhan PLN. Pendekatan holistik ini akan mencakup kursus singkat, seminar, konferensi, lokakarya, benchmark, dan lain-lain. 

Profesor Andrew MacIntyre, Presiden Monash University, Indonesia, mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh semangat kerja sama ini dan menggarisbawahi dedikasi universitas untuk mendorong perubahan di sektor energi dan pendidikan.

Baca Juga: Turun Garap Carbon Trading, PLN Jadi Raksasa di Bursa Karbon Indonesia

"Kami percaya bahwa kolaborasi ini memiliki potensi untuk menciptakan dampak yang positif dan berkelanjutan di sektor energi dan pendidikan. Kami berkomitmen untuk menjadikan kolaborasi ini sebagai kerangka kerja yang berkelanjutan dan bermanfaat," tegas Prof Andrew.

Sejalan dengan pernyataan di atas, Yusuf Didi Setiarto, Direktur Hukum Sumber Daya Manusia dan Manajemen PLN, menambahkan bahwa kemitraan dengan Monash University, Indonesia, sangat penting untuk memperkuat transformasi sumber daya manusia (SDM) di lingkungan PLN untuk mengawal upaya negara dalam menjalankan transisi energi, sesuai dengan komitmen negara terhadap tujuan Perjanjian Paris untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius.

"Menyadari perlunya memanfaatkan berbagai keahlian multidisiplin ilmu, kami optimis kemitraan ini akan memainkan peran penting dalam membina generasi penerus bangsa yang mampu mengawal transisi energi di Indonesia secara efektif," jelas Didi.

PLN telah mengidentifikasi pendidikan formal sebagai titik fokus dan fondasi strategis dalam persiapan transisi energi. PLN memulai langkah ini dengan menentukan area mana yang membutuhkan pengembangan divisi dan sub-holding, kemudian memprioritaskan apa yang perlu didalami oleh perusahaan. Oleh karena itu, kedua belah pihak berharap MoU ini akan menjadi sumber daya yang berharga bagi PLN, terutama dalam mengasah sumber daya manusia lokal untuk menavigasi transisi energi sekaligus menciptakan nilai bersama dengan Monash University, Indonesia.

2022 merupakan tahun pertama bagi karyawan PLN untuk memulai perjalanan pendidikan yang transformatif, dengan 15 karyawan yang terdaftar di Monash University, Indonesia. Sembilan di antaranya mengambil program Master in Business Innovation untuk mempelajari strategi bisnis mutakhir dan praktik inovasi, sementara enam lainnya memilih program Master in Data Science, yang mempelajari dunia analisis data dan pengambilan keputusan berbasis data. Program ini akan memperluas jangkauan akademisnya pada tahun 2024, sehingga memungkinkan karyawan PLN untuk belajar di Monash University di Indonesia dan Australia.

Kolaborasi antara Monash University, Indonesia, dan PLN selaras dengan lanskap keterampilan dan pengetahuan Indonesia yang terus berkembang, terutama terkait kebangkitan Gen Z dan Milenial sebagai generasi yang mendorong ekonomi digital dan upaya kewirausahaan bangsa.

Selain itu, mengingat status Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia, yang akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2035, kemitraan ini diharapkan dapat memajukan visi pemerintah untuk menjembatani kesenjangan digital dan mendorong tercapainya sembilan juta tenaga kerja terampil dan semi terampil di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada tahun 2030.

Baca Juga: PLN EPI Dukung Pembanunan IT PLN, Siap Lahirkan Inovasi Bangunan Rendah Karbon

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: