Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentingnya ESG Sebagai Aspek Informasi Kinerja Lembaga

Pentingnya ESG Sebagai Aspek Informasi Kinerja Lembaga Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Upaya memperkuat transparansi pelaksanaan tugas lembaga di antaranya melalui integrasi publikasi laporan berkelanjutan (sustainability report) dengan laporan keuangan diperlukan untuk membangun kepercayaan seluruh pemangku kepentingan, dan mendorong penguatan nilai lembaga dalam jangka panjang. 

Untuk itu berbagai lembaga, termasuk bank sentral memandang pentingnya informasi terkait Environmental, Social and Governance (ESG) sebagai aspek informasi kinerja lembaga, yang terstandarisasi, berkualitas tinggi, dan dapat diandalkan untuk mengevaluasi data ESG secara efisien dan memasukkannya ke dalam proses pengambilan keputusan.

Di sisi lain, bank sentral juga terus berkomitmen dalam meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan, terutama terkait tantangan iklim, antara lain melalui kontribusi terhadap upaya menilai, memitigasi dan mengelola dampak risiko terkait iklim terhadap perekonomian dan sistem keuangan di bawah mandat tugas di bidang moneter dan stabilitas sistem keuangan. Baca Juga: Gelorakan Tanam Pohon Mangrove, Great Eastern Buktikan Komitmen ESG

Demikian mengemuka dalam diskusi International Seminar Central Bank Finance 2023 yang mengangkat tema “Challenges for Central Banks on Sustainability Reporting and Scaling Up Sustainability Invesment" yang berlangsung pada 5 s.d. 6 Oktober 2023 di Bali.

Pada KTT G-20 tahun lalu, di Bali, Communique, G20 Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral menyatakan bahwa pendanaan berkelanjutan sangat penting untuk mewujudkan pembangunan yang ramah lingkungan, berketahanan, dan pemulihan ekonomi global yang inklusif.

"Hal ini menjadi landasan bagi bank sentral untuk terus mengedepankan kebijakan berbasis lingkungan hidup, termasuk mendorong upaya transisi untuk mengurangi emisi. Sebagai regulator di bidang makroprudensial, Bank Indonesia (BI) telah memulai inisiatif hijau sejak 2021," terang BI yang dikutip di Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Adapun International Seminar Central Bank Finance 2023 diikuti oleh para praktisi di bidang keuangan/akuntansi dan auditor bank sentral, akademisi, dan pengamat studi keuangan bank sentral dan lembaga publik. Sejumlah pembicara yang hadir dalam acara seminar berasal dari International Financial Reporting Standard Foundation, Task Force Comprehensive Corporate Reporting of the Indonesian Institute of Accountants, Banco Central do BrasilDeutsche Bundesbank, The Network for Greening the Financial System (NGFS), Banque de France, Bank of Finland, dan Bank Indonesia. Baca Juga: Cetak Sejarah, IKN Jadi Kota Pertama dengan Komite ESG di Indonesia!

Melalui kegiatan ini diharapkan penerapan pelaporan keberlanjutan dapat terus disempurnakan melalui berbagai masukan dan berbagi pengalaman pengungkapan terkait keberlanjutan, termasuk proses pengambilan keputusan untuk penerapan standar atau kerangka keberlanjutan, proses keterlibatan pemangku kepentingan untuk pelaporan keberlanjutan, penilaian materi mengenai keberlanjutan yang penting, permasalahan yang harus dikelola dan diungkapkan, tantangan dalam proses pelaporan keberlanjutan, dan rencana lebih lanjut dan pengembangan pelaporan keberlanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: