Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Peduli Jadikan Kampung Bali Percontohan dalam Jaga Ekosistem Lingkungan di Tengah Kota Jakarta

BRI Peduli Jadikan Kampung Bali Percontohan dalam Jaga Ekosistem Lingkungan di Tengah Kota Jakarta Kredit Foto: BRI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keberadan lingkungan yang bersih dan asri di tengah kota, sejatinya bisa menambah eksotisme wajah kota. Lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari sampah pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan sekitar dan membawa perbaikan kualitas hidup masyarakat.

Pemandangan di Lingkungan RW 03, Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat ini telah mengalami perubahan yang signifikan. Perilaku masyarakat sekitar yang menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal secara bertahap menjadi kebiasaan baik yang diharapkan bisa menjadi kampung percontohan di tengah kota Jakarta.

BRI melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) mengambil peran mendorong kelestarian lingkungan Kampung Bali Jakarta dengan berbagai program dan aktivitas yang bertujuan mendorong kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Baca Juga: Lawan Perubahan Iklim, BRI Targetkan Capai Net Zero Emission di 2050

Berbagai kegiatan dan penyaluran bantuan telah dilakukan di Kelurahan Kampung Bali antara lain penataan kawasan sungai/kali (Jaga Sungai Jaga Kehidupan), pelaksanaan program Bertani di Kota (BRINita), edukasi pengolahan sampah bagi warga (Yok Kita Gas), pelatihan dan pendampingan bagi pelaku Usaha, Kecil dan Menengah (UMKM), serta penyaluran bantuan infrastruktur lainnya dalam rangka penataan lingkungan sebagai kawasan percontohan unggulan.

Ety Kusmiyatu selaku Lurah Kampung Bali mengungkapkan, lokasi RW 03 Kampung Bali yang terletak di bantaran kali membuat warga setempat selalu membuang sampah ke sungai, sehingga terjadi penumpukan sampah dan kondisi lingkungan yang tidak sehat.

Penataan Kampung Bali berawal dari program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mewajibkan adanya kawasan unggulan disetiap kelurahan. Penetapan kawasan unggulan dilakukan dengan menerapkan sejumlah strategi dalam menata kota agar dapat berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Akhirnya perangkat lurah dan berembuk bersama warga memutuskan RW 03 Kampung Bali sebagai lokasi penataan untuk menjadi kawasan unggulan. Secara bertahap dengan dana seadanya kami menata wilayah ini, hingga akhirnya mendapat dukungan dari BRI Peduli,” ungkap Ety.

Berbagai aktivitas dan program dilaksanakan di Kampung Bali, antara lain melalui program Jaga Sungai/Kali Jaga Kehidupan, BRI mengajak warga untuk melakukan pembersihan, pengerukan sungai dan membangun sejumlah sarana dan prasarana seperti taman, ruang terbuka hijau, dan area ramah anak, serta juga mengedukasi masyarakat mengenai pemeliharaan aliran sungai yang sehat yang bermanfaat bagi kehidupan.

Untuk menjaga kali tetap bersih, BRI melalui program Yok Kita Gas mengedukasi warga untuk dapat memilah sampah, baik organik dan unorganik. Sampah yang terkumpul dari pembenahan sungai tersebut dipilih dan dipisahkan antara sampah organik dan anorganik atau plastik. Sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas.

Sedangkan sampah anorganik akan dicacah menggunakan alat pencacah sampah yang BRI sediakan bagi masyarakat. Setelah sampah dicacah lalu dijual kepada pengumpul sampah dan masyarakat pun memperoleh uang.

“Ada perubahan yang kami rasakan di sini. Sepanjang sungai sudah tertata rapih. Lingkungan lebih bersih dari sebelumnya dan pastinya secara bertahap masyarakat akan berubah. Yang penting itu kami bisa menjaga dan melanjutkan infrastruktur yang sudah diberikan BRI, supaya lingkungan di sini tetap bersih dan masyrakat secara konsisten merawat apa yang sudah kita laksanakan di sini,” imbuh Ety.

Terkait dengan hal tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan bahwa persoalan sampah terus meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat kota hingga akhirnya masyarakat memilih membuang sampah ke sungai. 

“Program ini tidak hanya menata dan membenahi sungai agar menjadi asri dan lestari namun juga memberikan edukasi lingkungan sehat serta memberi solusi dalam mengatasi persoalan sampah dan menggerakan ekonomi masyarakat," ungkap Catur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: