Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Perusahaan Delta Dunia Makmur Eksekusi Buyback Surat Utang, Kira-Kira Berapa Nominalnya?

Anak Perusahaan Delta Dunia Makmur Eksekusi Buyback Surat Utang, Kira-Kira Berapa Nominalnya? Kredit Foto: ExxonMobil
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa waktu lalu, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dikabarkan telah melakukan aksi pembelian kembali surat utang senior yang jatuh tempo pada tahun 2026. Berdasarkan keterbukaan informasi, dilaporkan bahwa perusahaan tersebut mengeksekusi aksi korporasi itu melalui salah satu anak perusahaannya, yaitu PT Bukit Makmur Mandiri Utama.

Direktur Delta Dunia Makmur, Dian Sofia Andyasuri, mengungkapkan, pembelian kembali surat utang tersebut dilaksanakan pada 6 Oktober 2023 lalu. Pada saat itu, Bukit Makmur Mandiri Utama selaku penerbit surat utang telah menggelontorkan dana sebesar US$20,43 juta di pasar terbuka.

Baca Juga: Dana Sudah Tersedia, Medco Energi Siap Lunasi Obligasi yang Jatuh Tempo Segera

“Dana yang dikeluarkan oleh anak perusahaan Delta Dunia Makmur setara dengan 5,11% dari nilai pokok awal Surat Utang 2026. Dengan demikian, jumlah surat utang yang tersisa berada di angka US$379,57 juta atau setara dengan 94,89% jumlah pokok awal,” jelas Dian dalam keterbukaan informasi, Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023.

Sebagai informasi tambahan, sepanjang enam bulan pertama tahun 2023, Delta Dunia Makmur mengalami penurunan laba sebesar 13% menjadi US$5 juta. Hal tersebut tampaknya disebabkan oleh meningkatnya pendanaan sebagai akibat dari meroketnya London Inter-Bank Offered Rate (LIBOR). Kendati demikian, pendapatan Delta Dunia Makmur tetap melejit 19% ke angka US$0,86 miliar atau setara dengan Rp13,35 miliar.

Baca Juga: Indika Energy Eksekusi Aksi Buyback Obligasi Senilai US$575 Juta, Intip Detailnya!

Selain itu, perlu diketahui bahwa kinerja operasional perusahaan mampu menunjukkan performa yang kuat sebab sepanjang paruh pertama tahun ini, Delta Dunia Makmur sanggup menghasilkan 286 juta bank cubic meter (bcm), meningkatkan volume overburden (OB) sebesar 10%, dan mencetak 42 juta metrik ton (MT) batu bara. Oleh sebab itu, EBITDA perusahaan juga melompat 7% ke angka US$175 juta atau setara dengan Rp2,71 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: