Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantuan Saat Lawan Palestina, Penggiat Kripto Berniat Hadirkan Dana Bantuan untuk Israel

Bantuan Saat Lawan Palestina, Penggiat Kripto Berniat Hadirkan Dana Bantuan untuk Israel Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komunitas-komunitas kripto dan Web3 di Israel mengatakan pada Senin lalu, bahwa mereka telah mendirikan Crypto Aid Israel, untuk mengumpulkan dana bagi warga Israel yang telah mengungsi dan membutuhkan bantuan kemanusiaan karena pecahnya perang dengan Hamas Palestina.

Dilansir dari Coindesk pada Selasa (10/10/2023), organisasi tersebut akan menjadi tuan rumah dompet multi-tanda tangan – yang dikendalikan bersama oleh beberapa pihak – untuk mengumpulkan sumbangan dalam berbagai mata uang kripto, termasuk bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) serta stablecoin yang berkaitan dengan dolar seperti USDT dan USDC, menurut siaran pers dari Crypto Aid Israel.

Baca Juga: Laporan CoinShares: Produk-Produk Investasi Kripto Kembali Alami Arus Masuk Terbesar

Sejumlah bank dan regulator Israel telah turun tangan untuk membantu aliran donasi kripto ini. Menurut sumber yang dekat dengan inisiatif ini, untuk pertama kalinya, bank-bank ini kemungkinan besar akan menyediakan jembatan untuk memindahkan aset-aset kripto tersebut ke bank.

Fireblocks, sebuah perusahaan spesialis penyimpanan kripto, telah turun tangan untuk mengelola aset-aset kripto tersebut, menurut siaran pers tersebut. 

"Kebijakan ketat telah diterapkan yang mengharuskan setidaknya empat dari tujuh penandatangan untuk memindahkan dana dari dompet," kata Crypto Aid Israel yang dilansir pada Selasa (10/10/2023). 

Beberapa anggota aliansi sejauh ini termasuk Fireblocks serta MarketAcross, Collider Ventures, CryptoJungle dan Asosiasi Blockchain Israel.

"Kami berharap dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk menyediakan makanan dan tempat tinggal bagi keluarga yang kehilangan tempat tinggal," kata CEO CryptoJungle, Ben Samocha, dalam siaran persnya. 

"Kami juga berharap dapat menyediakan produk kebersihan dan medis untuk penduduk sipil Israel yang dibombardir dan untuk meningkatkan kesadaran akan kengerian yang dihadapi rakyat Israel saat ini,” sambungnya. 

Baca Juga: Pengawas Konsumen AS Pertimbangkan untuk Terapkan UU E-Banking untuk Kripto

Sejak awal perang yang dimulai pada Sabtu lalu, lebih dari 800 warga Israel telah tewas dan lebih dari 2.600 orang terluka, dengan lebih dari 100 orang diculik ke Gaza.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: