Dari data yang dipaparkan, ditunjukkan bahwa Indonesia masih di bawah Vietnam bahkan dua kalai lebih kecil dari Malaysia dari ukuran usaha medium. Menurutnya, Indonesia masih dominan pada usaha mikro dibandingkan usaha berukuran medium.
“Karena itu, meski kita memiliki banyak UMKM, kalau kita bandingkan dengan negara lain mungkin Indonesia dominan usaha Mikro itu UMKM nya,” tambahnya.
Baca Juga: Bersama MilkLife, LPDB-KUMKM Kembangkan Ekosistem Sapi Perah Berbasis Koperasi
Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan bahwa angka wirausaha tanah air hanya 3,4 persen dari total seluruh penduduk Indonesia.
Menurut Teten, UMKM belum punya daya saing kuat di ranah global dan model bisnis yang terlalu sederhana sehingga berdampak pada stagnasi pasar UMKM itu sendiri.
"Bisnis model sederhana ini yang saya kira kalau tidak dilakukan perubahan, UMKM kita akan mengalami stagnasi market," jelas Teten di acara Indonesia Digital Meet Up 2023 di gedung Smesco, Jakarta Selatan, pada Kamis, 5 Oktober 2023, dikutip dari Tempo.
Baca Juga: Dongkrak Pertumbuhan UMKM, Franchise & License Expo 2023 Kembali Digelar
Negara maju maunya negara berkembang harus menanggung bersama-sama, negara berkembang punya alasan kalian yang dulu mengotori dunia, kalian yang lebih dulu membabat hutan, kenapa kami saat ini harus menanggung bersama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement