Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaga Produktifitas Masyarakat, LPDB-KUMKM Tingkatkan Penyaluran Dana Sektor Rill

Jaga Produktifitas Masyarakat, LPDB-KUMKM Tingkatkan Penyaluran Dana Sektor Rill Kredit Foto: LPDB KUMKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) memastikan untuk mendukung program ketahanan pangan, dan juga pengendalian inflasi dari bahan pangan.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyebut, LPDB-KUMKM terus mendorong penyaluran dana bergulir kepada koperasi-koperasi yang bergerak di sektor produktif.

Hal tersebut tergambar dari upaya LPDB-KUMKM di Brebes, Jawa Tengah dengan mendukung ekosistem hilirisasi produk bawang merah yang selama ini menjadi penyebab inflasi pangan karena harga yang tidak terkendali, dan pasokan yang berlebihan saat masa panen raya.

Baca Juga: Hingga Oktober LPDB-KUMKM Salurkan Dana Hingga Rp1,24 Triliun

"Kami terus meningkatkan porsi pembiayaan pada koperasi sektor riil, contohnya sudah ada yang terbaru di Brebes untuk komoditas bawang merah, kemudian ada juga di Subang Jawa Barat untuk komoditas susu, kami membangun ekosistem produsen susu dengan peternak sapi perah lokal dan petani tebon jagung melalui koperasi," ujar Supomo dalam forum group discussion, Kamis (12/10/2023). 

Supomo mengatakan, dengan membangun ekosistem yang terintegrasi dan juga kolaborasi dengan berbagai pihak maka program ketahanan pangan melalui koperasi bisa terus terbangun, dan diduplikasi ke berbagai daerah dengan komoditas unggulan berbeda-beda.

"Alhamdulillah, penyaluran koperasi sektor riil dari tahun ke tahun terus bertumbuh," ujarnya. 

Lanjutnya, pertumbuhan tersebut tergambar dari penyaluran kepada sektor rill yang terus bertumbuh setiap tahunnya. 

"Tercatat pada tahun 2020 mencapai Rp56,8 miliar, tahun 2021 mencapai Rp269 miliar, 2022 mencapai Rp443 miliar. Dan pada tahun 2023 ini yang masih berjalan sudah mencapai Rp322 miliar," ungkapnya. 

Selain itu, Supomo menyebut bahwa LPDB-KUMKM telah melakukan kerja sama dengan 10 lembaga inkubator dari berbagai daerah sepanjang tahun 2023.

Adapun10 lembaga tersebut di antaranya Inotek Foundation dan Smesco Labo Inkubator dari wilayah Jakarta, kemudian Cubic Inkubator Bisnis, Alif Learning Center dari Jawa Barat.

"Selain itu, Siger Innovation Hub dari Lampung, Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia dari Yogyakarta, Business Learning Center, BPBRIN Universitas Airlangga, Inkubator dan Layanan Bisnis Inovatif Institut Teknologi Sepuluh November dari Jawa Timur. Dan Inkubator Bisnis Universitas Hindu Indonesia dari Denpasar Bali," ujar Supomo. 

Supomo melanjutkan LPDB-KUMKM terus, berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Indonesia melalui inisiatif-inisiatif penyaluran dana bergulir dan program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM.

"Serta menjaga integritas dan kualitas pelayanan dalam penyaluran dana bergulir kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah," ucapnya. 

Lanjutnya, program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM memiliki empat program utama, yakni inkubasi, deal club, business matching, dan juga fund fest yang menjadi solusi pendanaan bagi startup dengan menghadirkan coaching dan business pitching.

"Untuk tahun 2024 kami telah membuka pendaftaran calon penyelenggara lembaga inkubator yang kami buka hingga 2 Desember 2023. Diharapkan dengan terus melaksanakan kegiatan ini bisa memberikan dukungan bagi Koperasi dan UMKM maupun startup untuk naik kelas,” pungkasnya

Baca Juga: UMKM Indonesia Belum Berjalan Efektif, Pakar Bilang 'Belum Kita Unlock Full'

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: