Dipercaya Sebagai Koordinator Alumni Pelajar Indonesia di Luar Negeri, Begini Pesan Erick Thohir

Warta Ekonomi, Bandung -

Koordinator Dewan Presidium Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (IAPPI), Erick Thohir melantik pengurus harian IAPPI di Jakarta. 

Perhimpunan Pelajar Indonesia yang telah berdiri sejak 100 tahun silam pernah menjadi rumah bagi jutaan alumni pelajar Indonesia di luar negeri. (IAPPI) dibentuk untuk mewadahi jutaan alumni ini dalam berkontribusi pada negeri. Erick berharap IAPPI dapat menjadi penggerak masa depan bangsa. 

"Kita hanya punya satu momentum, ketika piramida kita saat ini sedang sangat baik. Kita sebagai bangsa harus punya visi masa depan kita. Baik di bidang ekonomi, baik di bidang politik. Pertanyaannya siapa penggeraknya? tentu tokoh-tokoh muda," kata Erick dalam keterangan resminya, Jumat (13/10/2023)

Baca Juga: Kunjungan ke Kota Bonn Jerman, Menko PMK Lakukan Dialog Bersama Mahasiswa Penerima LPDP

Situasi global yang penuh tekanan juga menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Ia menuturkan cepat atau lambat Indonesia akan dipertanyakan arah politiknya. 

"Saya juga mengajukan pertanyaan mau ke mana bangsa Indonesia? Secara politik kita ditanyakan arah kita ke mana. Saat bicara globalisasi, apakah kita ikut yang sedang berjalan saat ini, atau ala Indonesia? Perbaikan ekonomi, berjalan ala kadarnya atau ala Indonesia? Tantangan di depan sangat berat. Mulai dari tekanan terhadap pangan hingga digitalisasi AI. Kita tidak punya waktu banyak," jelasnya 

Selain itu, demi menyambut Indonesia Emas, Erick menantang tokoh-tokoh muda IAPPI untuk membuat blue print Indonesia 2045. Erick menargetkan dalam satu bulan kepengurusan, blue print tersebut sudah ada. 

"Saya men-challange blue print Indonesia 2045 dari perspektif kalian. Bukan dari perspektif pemerintah, tapi kalian. Sebagai tokoh masa depan Indonesia. Ini merupakan keseriusan, sehingga bukan hanya wacana yang dibicarakan. Saya berharap dengan dilantiknya kepengurusan, dalam satu bulan ini sudah ada blue printnya. Mau di bawa kemana Indonesia ke depan," pungkasnya.

Baca Juga: Kemlu RI Minta 6 Juta WNI di Luar Negeri Jadi Aset Pembangunan Nasional