Sesuai Instruksi Presiden Jokowi, Pos Indonesia Distribusikan Bantuan Stunting Tahap Dua di Jawa Tengah
Pos Indonesia mulai melakukan pendistribusian bantuan stunting tahap dua di Jawa Tengah untuk sekitar 355.551 Keluarga Risiko Stunting (KRS). Setiap KRS aman menerima ayam utuh seberat 0,9 sampai 1,1 kg dan satu baki telur berisi 10 butir selama tiga bulan.
Seremonial pendistribusian bantuan stunting di Jawa Tengah dimulai di Kantor Pos Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun, Senior Vice President (SVP) Enterprise Business Pos Indonesia Arifin Muchlis, beserta jajaran Pos Indonesia lainnya.
Tercatat di Kecamatan Karanganyar, terdapat 1.053 KRS dari 12 desa yang akan menerima bantuan ayam dan telur. Total KRS di Kabupaten Karanganyar diproyeksikan sebanyak 9.919 paket. Selain Kabupaten Karanganyar, ada 34 kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah yang bakal mendapat bantuan pengentasan stunting.
Baca Juga: Kejar Target Jokowi, Sri Mulyani Lapor Realisasi Anggaran Stunting Tembus Rp22,5 Triliun
"Kami mulai melakukan distribusi BPPS (Bantuan Pangan Pengentasan Stunting) tahap dua di Kecamatan Karanganyar. Total terdapat 1.053 KRS yang akan menerima bantuan berupa satu ekor ayam dan satu tray telur selama tiga bulan," kata Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun dalam keterangan resminya, Minggu (15/10/2023).
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memastikan distribusi bantuan stunting berjalan lancar tanpa kendala. KRS melakukan pengambilan paket bantuan di Kantor Pos sesuai jadwal yang telah ditentukan. Bantuan juga diberikan sesuai dengan nama dan alamat yang tertera (by name by address).
"Penerima bantuan terlebih dahulu di-screening oleh petugas Pos. Dengan begitu, penerima bantuan tersebut adalah mereka yang berhak sesuai dengan data yang dikeluarkan BKKBN," ungkapnya.
Pos Indonesia dipercaya untuk mendistribusikan BPPS tahap dua kepada jutaan KPM di Indonesia. Sebelumnya, Pos Indonesia telah sukses melakukan pendistribusian bantuan pangan tahap pertama hingga 100 persen. Selanjutnya, Pos juga melakukan distribusi pangan tahap dua dan tiga.
Senior Vice President Enterprise Business Pos Indonesia Arifin Muchlis mengatakan, Pos Indonesia telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung agar pendistribusian lancar dan diterima langsung oleh yang berhak.
"Total ada 15.315 sumber daya manusia dan 6.410 sarana yang terlibat pada pendistribusian bantuan pangan pengentasan stunting ini. SDM dan sarana tersebut tersebar di tujuh provinsi, memastikan agar bantuan ini sampai kepada penerimanya," jelasnya.
Pendistribusian bantuan pangan dipantau secara real time. Pendistribusian jumlah paket hingga KPM akan terdeteksi secara berkala hingga tingkat kelurahan. Pos Indonesia, lanjut dia, berkomitmen penuh mendistribusikan bantuan ini sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Diketahui, jumlah KRS di Indonesia yang direncanakan menerima bantuan pemerintah tersebut berjumlah 1.446.089 KRS. Berada di tujuh provinsi, yaitu Jawa Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.
Program bantuan pangan ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah pangan bagi warga dengan risiko stunting, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga KRS di Indonesia. Bantuan telur dan ayam ini adalah bagian dari program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) tahun 2023.
Program ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka mengentaskan penduduk rawan pangan dan stunting. Setiap KPM akan menerima daging ayam dalam bentuk karkas utuh seberat 0,9 sampai 1,1 kg dan satu baki telur berisi 10 butir.
Baca Juga: Demi Tekan Biaya, Pos Indonesia Kampanyekan Transformasi Bisnis Kurir dan Logistik
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement