Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Target Ribuan Posyandu, Penanganan Stunting Jadi Agenda Prioritas Apindo

Target Ribuan Posyandu, Penanganan Stunting Jadi Agenda Prioritas Apindo Kredit Foto: Laras Devi Rachmawati
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai bagian dari upaya nasional untuk mencapai target pengurangan stunting sebesar 14% pada tahun 2024, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) turut berupaya berkontribusi dalam pencegahan stunting yang memiliki korelasi dengan pertumbuhan ekonomi.

Gerakan 1.000 Pengusaha Gotong Royong untuk Stunting secara kolaboratif mendukung Gerakan Anak Sehat - Kolaborasi Inklusif Pengusaha Indonesia Atasi Stunting (GAS-KIPAS STUNTING APINDO), melalui peningkatan akses pangan, pendidikan dan kesehatan serta penyuluhan dan kampanye, yang saat ini telah sukses dilaksanakan di 3 Provinsi di Pulau Jawa.

Baca Juga: UMKM Diberi Peluang, Apindo Puji Kebijakan Pemerintah Jokowi Soal Perdagangan Elektronik

Program GAS-KIPAS STUNTING merupakan langkah APINDO, bekerja sama dengan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi (AIPGI) bersama mitra perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), dan Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), dengan mengikuti pedoman teknis dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengatasi masalah stunting.

Pada aktivitas hari ini, Program GAS-KIPAS STUNTING APINDO dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Ketua Umum APINDO Shinta W. Kamdani, Ketua Pokja Stunting APINDO & Ketua Bidang Pembangunan Keberlanjutan/SDGs Axton Salim, Ketua Umum Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI), Prof. Hardinsyah, dan ratusan perwakilan penerima manfaat yang berada di Kota Serang.

Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani mengatakan bahwa setiap orang harus sepenuhnya sadar bahwa stunting dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak yang berdampak pada produktivitas dan kualitas daya saing mereka di masa depan.

Baca Juga: Jokowi Puji Investasi China ke Indonesia Bak Jurus Bruce Lee, Cepat dan Tepat!

“Akhirnya, ini dapat menjadi penghambat kepada investasi dan momentum pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, kami menyadari bahwa ancaman stunting harus diperangi secara serius dengan pendekatan yang inkulsif, berbasis sains, dan tetap mendukung kearifan pangan lokal sebagai salah satu strategi utamanya,” ungkap Shinta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: