Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amien Rais: Markobar Enggak Begitu Laku, Gibran Anak Ingusan

Amien Rais: Markobar Enggak Begitu Laku, Gibran Anak Ingusan Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais menilai Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membuka peluang bagi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk maju menjadi cawapres adalah upaya dari Jokowi untuk menyelamatkan diri dan keluarganya pasca lengser dari kursi presiden.

"Jokowi dengan kegiatan cawe-cawenya tanpa henti memang sedang mencoba menyelamatkan diri dan keluarganya pasca Oktober 2024," kata Amien disitat dari akun Youtube-nya.

Ia menilai Jokowi sudah tahu kalau setelah lengser dari presiden, ia tidak akan dipuji-puji lagi seperti saat masih menjabat.

"Nah Jokowi tidak bodoh-bodoh amat dalam membaca nasib buruk yang Insya Allah akan menerkam diri dan keluarganya ketika dia sudah tidak dipuja-puja seperti sekarang, karena sudah tidak punya kekuasaan lagi," tambahnya.

Mantan Ketua MPR itu pun menyebut kalau Jokowi kelak akan dikejar pertanggungjawabannya usai tidak lagi menjadi presiden.

"Insyaallah akhir kehidupannya tragis, sangat tragis. Bisnis anak-anaknya lewat korupsi dan gratifikasi hampir pasti segera menyergap mereka. Gurita bisnis anak-anaknya antara lain katering Cilipari, Markobar ya enggak begitu laku, Mangkokku Indonesia dan lain sebagainya," tambahnya.

Menurutnya, dengan meloloskan Gibran lewat putusan MK, maka MK kini telah menjadi 'Mahkamah Khianat'.

"Gibran yang masih ingusan meminjam istilah Panda Nababan bisa ikut nyapres atau nyawapres maka MK telah menjadi Mahkamah Khianat,"

"Mengapa para anggota MK tidak sedikit takut dilaknat. Siapa pun capres yang mengambil Gibran sebagai cawapresnya itu sesungguhnya sedang membeli kekalahan, kerugian politik dan resep kehancuran," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: