Penggunaan Mata Uang Kripto oleh Hamas dan Dampaknya terhadap Industri Kripto
Penggunaan mata uang kripto oleh Hamas untuk mendanai serangan terbaru di Israel telah menjadi sorotan dalam laporan investasi terbaru dari Berenberg Capital Markets.
Analis Mark Palmer menyatakan bahwa sikap hati-hati terhadap Coinbase di AS, sebagian besar dipicu oleh berbagai tindakan peraturan dan hambatan politik yang timbul akibat konflik Israel-Hamas.
Pihak berwenang Israel baru-baru ini menutup dan menyita lebih dari 100 akun di berbagai bursa kripto, termasuk Binance, yang digunakan untuk membantu Hamas dalam penggalangan dana. Meskipun Hamas sebelumnya mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi menggunakan kripto untuk penggalangan dana, kejadian ini menimbulkan ketidakjelasan tentang status hukum kripto.
Baca Juga: Analisis Berenberg: Upaya Lobi Coinbase Hadapi Kemunduran dari Pengunaan Kripto Hamas
Coinbase, sebagai salah satu bursa kripto terkemuka, telah berupaya meningkatkan lobi di AS untuk mendorong peraturan yang lebih jelas dan ramah terhadap kripto. Analis Berenberg tetap mempertahankan rekomendasi "hold" untuk saham Coinbase dengan target harga US$39.
Meskipun saham Coinbase telah mengalami kenaikan signifikan sepanjang tahun ini, analis memperingatkan tentang potensi risiko dan menganggap bahwa penjualan saham perusahaan secara langsung bisa menjadi strategi yang berisiko. Selain itu, kas besar dari pertukaran kripto memberikan fleksibilitas bagi perusahaan, dan manajemen diharapkan terus memperpanjang landasan pacu ke depan.
Penting untuk diingat bahwa kasus Coinbase dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS juga dapat mempengaruhi momentum harga saham perusahaan. Situasi ini menunjukkan bahwa isu kripto, terutama terkait dengan regulasi dan keamanan, masih menjadi topik penting dalam industri ini.
Baca Juga: Departemen Keuangan AS Berikan Sanksi pada Operator Kripto di Gaza yang Terkait dengan Hamas
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Amry Nur Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement