- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Upaya Pertamina Jaga Ketahanan Energi Sejalan dengan Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan upaya Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional sangat penting dan berkaitan dengan upaya menjaga ketahanan pangan nasional.
Nicke melihat bahwa Indonesia memiliki potensi besar dengan sumber daya domestik untuk dijadikan sebagai energi termasuk penggunaan bahan pangan dalam memproduksi bio energi.
“Pertamina memiliki peta jalan bisnis ramah lingkungan salah satunya dengan implementasi biofuel. Biofuel merupakan salah satu kunci dekarbonisasi di sektor transportasi,” ujar Nicke dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (22/10/2023).
Baca Juga: Kebutuhan Bahan Bakar Penerbangan BIJB Capai 3.500 Kiloliter/hari, Pertamina Lakukan Ini
Nicke mengatakan, penggunaan biofuel yang bersumber dari sawit atau B35 saat ini, terbukti berhasil menurunkan impor bahan bakar minyak khususnya solar, meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan di saat yang sama bisa menurunkan emisi.
“Estimasi tahun 2022 saja bisa menurunkan emisi setara 28 juta ton CO2,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya bio energi di Indonesia tidak akan mengganggu ketahanan pangan karena yang diproses menjadi energi merupakan sisa atau ampas dari sumber nabatinya.
"Kita harus menjamin bahwa upaya mencapai ketahanan energi juga bisa sejalan dengan upaya mencapai ketahanan pangan, tidak boleh ada yang terdisrupsi,” ungkapnya.
Lanjutnya, mengenai Energy Trilemma yang harus dihadapi Indonesia termasuk Pertamina yaitu energy security, energy sustainability, dan energy affordability.
"Saat ini energy security menjadi prioritas untuk Indonesia, tapi di saat bersamaan kami juga tidak melupakan energy affordability dan sustainability, " ujar Nicke.
Karena itu, penting dilakukan transisi energi, dengan menggunakan sumber daya alam domestik untuk mereduksi karbon emisi juga menghadirkan kemandirian dan ketahanan energi bagi Indonesia.
Terkait potensi di bidang energi, Indonesia memiliki peluang untuk bisa menjadi bagian penting dalam mendukung energi security di mana Indonesia adalah salah satu penghasil nikel dan bauksit terbesar di dunia yang merupakan material yang diperlukan untuk pengembangan baterai Electric Vehicle (EV).
"Indonesia juga mempunyai potensi new and renewable energy mulai dari nature based solutions dan carbon capture utilization and storage (CCUS)," ucapnya.
Pertamina berkomitmen mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero pada tahun 2060 atau lebih cepat lagi dengan mengembangkan peta jalan dekarbonisasi aset, pembangunan bisnis ramah lingkungan serta mengembangkan carbon offset.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement