Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dengan tema "Menjadi Pemudah yang Bijak Bermedia Sosial" pada Senin (23/10/2023).
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Dosen Pascasarjana UMJ, Dirgantara Wicaksono dan Senior Product Manager, Anwar Sadat, serta Professional Public Speaker, Chika Audhika.
Perbedaan kultural menjadi sesuatu yang tidak bisa kita hindari saat ini. Perbedaan budaya, suku, dan agama bahkan bisa menjadi isu yang sensitif untuk diperbincangkan.
"Bahkan cara berbicara dapat membuat kita salah menangkap pesan," ungkap Senior Product Manager, Anwar Sadat saat menjadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (23/10/2023).
Baca Juga: Kominfo Bagikan Kabar Gembira, Publisher Rights Masuk Tahap Akhir!
Sementara di ruang digital terdapat begitu banyak partisipasi pengguna dari latar belakang budaya yang berbeda. Untuk meminimalisir terjadinya pergesekan perbedaan tersebut, maka diperlukan etika digital yang mengatur bagaimana warga digital berinteraksi dengan pengguna lainnya di dalamnya.
Survei dari We Are Social dan HootSuit di awal 2023 pun menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia sudah mencapai sekitar 215 juta atau hampir 80 persen dari total penduduk. Sementara data BPS pada 2019 dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian dengan skor paling rendah walaupun dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan.
Adapun tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini belum diiringi dengan kecakapan digitalnya, termasuk dalam hal etika, seperti saat berkomentar dan menuliskan sesuatu di media sosial.
Etika digital sendiri meliputi kesadaran penggunannya saat berinteraksi dan beraktivitas di dalamnya, dengan memakai kata-kata sopan selayaknya saat berhubungan dalam pertemuan langsung.
Ada pula aspek tanggung jawab, terhadap apa yang sudah diunggah ke laman media sosial di mana terdapat konsekuensi interaksi dan aktivitas yang terjalin di ranah digital. Kemudian integritas atau kejujuran, hal ini diaplikasikan saat menggunakan akun asli dan aspek kebajikan yang bisa bermanfaat dan memberi dampak untuk kemanusiaan.
Baca Juga: Menkominfo Dorong Humas Pemerintah Siapkan Konten Pemilu Damai
Sementara itu meski harus memerhatikan etika, tetap ada kebebasan dan hak yang dijamin sebagai warga negara untuk berpendapat. Hal ini masuk ke ranah nilai demokrasi di ruang digital, yakni kebebasan berpendapat dan berbicara namun tetap dibatasi juga dengan hak orang lain.
Kemudian ada kesempatan yang setara untuk setiap pengguna, juga transparasi dan akuntabilitas, serta penghargaan terhadap privasi dan HAM. Namun, tetap di antara nilai-nilai demokrasi Indonesia yang dianut, juga harus berlandaskan pada etika bahwa Indonesia sebagai negara majemuk memiliki berbagai keragaman sehingga apapun pendapat yang diurakan harus melihat kembali toleransi.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement