Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Triwulan III/2023, Kinerja Perbankan Syariah di Jawa Barat Melampaui Nasional

Triwulan III/2023, Kinerja Perbankan Syariah di Jawa Barat Melampaui Nasional Kredit Foto: OJK Kantor Regional 2 Jawa Barat
Warta Ekonomi, Bandung -

Beberapa tahun terakhir, tren pertumbuhan perbankan syariah di Jawa Barat mencatatkan kinerja yang lebih tinggi dibanding perbankan konvensional.

Kepala OJK Kantor Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budiwinoto, menjelaskan pembiayaan perbankan syariah di Jawa Barat hingga Agustus 2023 mencapai Rp63,04 triliun dan tumbuh 15,03 persen yoy yang ditopang oleh pembiayaan dari Bank Umum Syariah dengan porsi pembiayaan sebesar 63,96 persen.

"Disusul Unit Usaha Syariah sebesar 27,48 persen dan BPR Syariah sebesar 8,56 persen dari total pembiayaan perbankan syariah,"kata Indarto kepada wartawan di Bandung, Selasa (24/10/2023)

Baca Juga: Asosiasi Asuransi Siap Terapkan Peta Jalan Perasuransian 2023-2027 dari OJK

"Market share pembiayaan perbankan syariah juga terus menunjukkan tren kenaikan, dari sebesar 8,40 persen pada tahun 2019 (sebelum pandemi Covid-19) menjadi 10,67 persen per Agustus 2023,"sambungnya 

Sementara itu, perkembangan sektor pasar modal di Jawa Barat, jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia saat ini sejumlah 69 (enam puluh sembilan) perusahaan yang terdiri dari sektor perbankan, telekomunikasi, properti, serta industri makanan dan minuman. 

Sedangkan, jumlah Single Investor Identification atau SID di Jawa Barat masih menjadi yang terbanyak yaitu mencapai 2,59 juta SID atau sekitar 22,50 persen dari total SID Nasional.

"Hingga Agustus 2023, nominal transaksi saham di Jawa Barat mencapai Rp138,29 triliun yang didominasi oleh investor ritel,"ujarnya

Sementara itu, perkembangan sektor industri keuangan non bank.

Dari perusahaan pembiayaan, outstanding piutang bertumbuh sebesar 12,30 persen yoy pada Agustus 2023 (Juli 2023: 12,93 persen yoy) menjadi sebesar Rp72,12 triliun, lebih besar dibandingkan masa pandemi yang sempat bertumbuh negatif di akhir tahun 2021. 

Sekitar 26 persen pembiayaan disalurkan untuk sektor perdagangan, diikuti industri pengolahan 13,00 persen dan jasa persewaan 10,00 persen. Adapun, rasio Non Performing Finance (NPF) masih terjaga sebesar 3,23 persen (Juli 2023: 3,19 persen).  

Sementara untuk Fintech Peer to Peer (P2P) Lending, Jawa Barat masih menjadi Provinsi dengan outstanding pinjaman terbesar Nasional dengan pertumbuhan pinjaman sebesar 23,38 persen yoy yaitu mencapai Rp14,80 triliun dengan jumlah penerima sebanyak 5,56 juta rekening.  

Baca Juga: Sambangi Unisma, OJK Komitmen Terus Kembangkan Kualitas SDM di Sektor Jasa Keuangan

"Adapun Tingkat Wan Prestasi (TWP) masih terjaga pada level 3,70 persen. Sejak didirikan, Fintech P2P Lending telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp173 triliun kepada penerima pinjaman di Jawa Barat," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: