Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dirut BPDPKS Resmi Buka Perhelatan PERISAI 2023. Ini Harapannya

Dirut BPDPKS Resmi Buka Perhelatan PERISAI 2023. Ini Harapannya Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman, mengungkapkan kehadiran kelapa sawit sebagai komuditas perkebunan strategis nasional dibutuhkan penelitian dan pengembangan/riset baik, guna menghasilkan pengembangan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan.

"Hasil dari penelitian dan pengembangan nantinya akan menjadi bahan pengambil kebijakan dan melawan kampanye hitam terhadap sawit ini," tegas Eddy saat pembukaan Pekan Riset Sawit Indonesia 2023 (PERISAI 2023) bertajuk "Reinforcing Palm Oil Industry in Combating Global Challenges through Technological Innovation" di Surabaya, Rabu (25/10/2023)

Lebih lanjut, Eddy menjelaskan, sesuai Perpres No. 61/2015 dana yang dikumpulkan oleh BPDPKS  akan disalurkan untuk mendukung program-program strategis seperti, pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit, penelitian dan pengembangan, peremajaan sawit rakyat, sarana dan prasarana perkebunan, pemenuhan hasil kelapa sawit untuk kebutuhan pangan, hilirisasi industri perkebunan kelapa sawit, serta penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati jenis biodiesel. Promosi dan Advokasi.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Beri Dukungan Penuh ke Petani Sawit

"Lewat Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 113/PMK.01/2015 tanggal 11 juni 2015 dengan salah satu maksud melaksanakan amanat pasal 93 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan yakni,  menghimpun dana dari pelaku usaha perkebunan atau lebih dikenal dengan CPO Suppoting Fund (CSF) yang akan digunakan sebagai pendukung program pengembangan kelapa sawit yang berkelanjutan nantinya," ujarnya.

Eddy berharap, perhelatan PERISAI 2023 ini akan menjadi sebuah sarana untuk mempertemukan Peneliti dengan Pelaku di Industri sawit termasuk pemerintah sebagai pengambil kebijakan. 

“Diharapkan dari kegiatan PERISAI 2023 mampu menciptakan kolaborasi antara pemerintah, industri, lembaga penelitian/perguruan tinggi dan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan industri kelapa sawit Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," harap Eddy

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud, mengatakan kelapa sawit masih menjadi andalan dan kebanggaan ekonomi Indonesia di tengah pemulihan ekonomi. Kelapa sawit dan produk turunannya menurutnya mempercepat pemulihan perekonomian dan menjadi motor pendorong ekspor tanah air.

"Peran kelapa sawit memiliki peren penting dalam pemuliaj ekonomi Indonesia lebih cepat, terutama dari sisi ekspor. Pada 2022, sumbangan kelapa sawit terhadap devisa negara tercatat US$ 29,65 miliar, naik US$ 1,04 miliar dibandingkan 2021," Musdhalifah

Baca Juga: Sawit Tulang Punggung Sosial Ekonomi

Pemerintah melalui BPDPKS kata dia, sudah berperan dalam menjaga stabilitas harga sawit dari sisi produsen maupun konsumen. Upaya lainnya, yakni dengan meningkatkan konsumsi domestik dengan memanfaatkan sawit untuk biodiesel. 

"Dengan begitu kelapa sawit bisa berkontribusi pada transisi energi dan menjadi salah satu sumber energi terbarukan hingga menghemat devisa. Untuk itu, kami menyambut baik perhelatan PERISAI 2023 di Surabaya dan harapannya, dapat dimanfaatkan oleh seluruh para komponen masyarakat dan para industriawan untuk meningkatkan industri kelapa sawit kita lebih maju dan berinovatif," pungkasnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: